REPUBLIKA.CO.ID, LEICESTER -- Pelatih Leicester City Brendan Rodgers menunjukkan ketenangan menyikapi situasi terkini terkait Covid-19 di kota mereka. Ada 658 kasus baru Covid-19 di Leicester. Menteri Dalam Negeri Inggris Priti Patel mengakui kebijakan lockdown bisa saja diambil.
Sebagai tindakan pencegahan, the Foxes berpotensi memainkan laga kandang jauh dari Stadion King Power. Namun Rodgers menepis semua kekhawatiran itu.
Sebagai pelaku sepak bola, menurutnya mereka sudah terlindungi dari ancaman serangan virus ini. Sebab para profesional di dunia lapangan hijau mengikuti protokol kesehatan.
"Dalam sepekan, pemain dua kali mengikuti tes. Setelahnya mereka langsung pulang ke rumah masing-masing. Kebanyakan dari mereka, tidak tinggal di daerah pusat Leicester," ujar Rodgers, dikutip dari Independent, Senin (29/6).
Rodgers merasa pihaknya ada di tempat yang tepat. Dengan semua aturan yang berlaku, ia menilai tak perlu khawatir berlebihan. "Jadi jelas itu memberi Anda kepercayaan diri untuk melanjutkan pekerjaan Anda," tutur mantan pelatih Liverpool ini.
Leicester baru saja tumbang di Piala FA. The Foxes menyerah dari Chelsea dengan skor 0-1 di Stadion King Power Stadium, Ahad (28/6) malam WIB. Jamie Vardy dan rekan-rekan gagal meraih tiket semifinal ajang tersebut.
Dalam 10 pertandingan terakhir di berbagai kompetisi, pasukan Rodgers baru meraih dua kemenangan. Lagi-lagi Rodgers menunjukkan ketenangan.
"Kami salah satu pencetak gol terbanyak di liga ini. Ini tentang bagaimana kami mendapatkan intensitas kami kembali. Sejak awal (kompetisi kembali berlanjut) kami belum tajam," tutur arsitek 47 tahun ini.
Fokus Leicester kini mengarah pada Liga Inggris. Armada the Foxes ingin mengamankan tiket Liga Champions musim depan. Hingga pekan ke-31, Leicester berada di tangga ketiga klasemen sementara. Dengan mengantongi 55 poin, pasukan Rodgers hanya unggul tiga angka atas Wolverhampton Wanderers di tangga kelima.
Pertarungan mengisi zona big four diprediksi memanas hingga akhir. Selain kompetisi menyisakan tujuh pertandingan lagi, persaingan antartim sangat ketat dengan selisih poin tipis. Selain Liverpool, belum ada yang benar-benar aman memastikan tiket ke Liga Champions.