REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Otoritas kesehatan Korea Selatan, Senin (29/6), menyeru warga agar mengatur jadwal liburan menjelang musim liburan dan menghindari pertemuan di tempat kerja serta fasilitas keagamaan karena penyebaran virus corona bertahan dari klaster-klaster kecil.
Hingga Ahad tengah malam (28/6), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) melaporkan 42 kasus baru Covid-19, dari total 12.757 kasus dengan 282 kematian. Pada 20 Juni, penghitungan harian mencapai 67, tertinggi sejak lebih dari tiga minggu.
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in menyatakan keprihatinannya tentang infeksi yang terus-menerus menjelang musim liburan musim panas dan menyerukan langkah-langkah tegas untuk mencegah virus.
"Saya berharap ini akan memberi ruang bernapas bagi industri pariwisata domestik dan peluang untuk beristirahat dan memulihkan tenaga bagi masyarakat," kata Moon dalam pertemuan dengan para pembantu senior.
"Kami membutuhkan kerja sama semua orang dalam memastikan langkah-langkah pencegahan virus di lokasi wisata dan menyosialisasikan budaya perjalanan dan bermain yang aman," kata dia.
Setelah memerangi epidemi wabah besar Covid-19 pertama di luar China, Korea Selatan berhasil mengurangi tingkat infeksi harian menjadi satu digit pada akhir April, yang didorong oleh pelacakan intensif dan kampanye pengujian. Tetapi saat aturan jarak sosial mereda pada Mei, serangkaian wabah kecil bermunculan dari klub malam, gudang pengecer, gereja, dan bisnis penjualan dari pintu ke pintu. Ini mendorong pemerintah untuk mengumumkan awal dari "gelombang kedua" infeksi minggu lalu.
Direktur KCDC Jeong Eun-kyeong memperingatkan kemungkinan infeksi dari pertemuan keagamaan kecil di mana peserta berbagi makanan dan bernyanyi bersama tanpa mengenakan masker. Sekitar 1.600 anggota sebuah gereja Kristen di Seoul selatan menjalani pemeriksaan setelah satu peserta dipastikan terjangkit virus tersebut, dan 28 orang dari mereka telah dinyatakan positif sejauh ini, kata Jeong.
Namun, pemerintah sedang mendiskusikan batasan jumlah penonton untuk pertandingan olahraga profesional termasuk bisbol, sepak bola, dan golf mulai pekan depan, kata Yoon Tae-ho, seorang pejabat senior di kementerian kesehatan.