Selasa 30 Jun 2020 05:37 WIB

ASN Pemprov Jabar Donasikan Rp 11 Miliar Atasi Covid-19

Pandemi Covid-19 adalah masalah bersama dan semua orang wajib membantu

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
ASN Pemprov Jabar juga berkontribusi besar dalam penanganan wabah Covid-19. Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil melantik dan mengambil sumpah/janji Pegawai Negeri Sipil (PNS) 1.073 orang di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar, via teleconference, Selasa (21/4).
Foto: istimewa
ASN Pemprov Jabar juga berkontribusi besar dalam penanganan wabah Covid-19. Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil melantik dan mengambil sumpah/janji Pegawai Negeri Sipil (PNS) 1.073 orang di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar, via teleconference, Selasa (21/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG --Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Provinsi Jawa Barat ( Pemprov Jabar) ikut berperan dalam penanganan Covid-19. Mulai dari mengumpulkan dana secara sukarela sampai mengedukasi masyarakat soal Covid-19. 

Widyaiswara Ahli Utama Daud Achmad secara simbolis menyerahkan bantuan dana ASN Pemda Provinsi Jabar kepada Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar Ridwan Kamil di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (29/6). Dana yang terkumpul mencapai Rp11 miliar. 

"Para ASN Jawa Barat yang menyumbang donasi untuk Covid-19 secara sukarela dari penghasilannya. Tadi, total kurang lebih sekitar Rp 11 miliar disumbangkan," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.

Menurut Emil, pandemi Covid-19 adalah masalah bersama. Semua pihak harus ikut serta dalam penanganannya, baik dengan ilmu, harta, maupun tenaga. Karena semua paham ini adalah kerja bersama masing-masing harus melakukan pengorbanan. Yang punya harta berkorban dengan harta bela negaranya, yang punya ilmu dengan ilmunya, yang punya tenaga dengan tenaga. "Atas nama pimpinan saya sangat terharu, mengucapkan terima kasih pada seluruh ASN yang sudah meluangkan rezekinya untuk perjuangan kita melawan Covid-19," katanya. 

Dana tersebut, kata dia, akan dimanfaatkan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 untuk penanganan Covid-19. Emil mengatakan, dalam penanganan Covid-19, pihaknya memiliki metodologi yang jelas dan terukur, sehingga keputusan yang diambil efektif dan efisien. Maka tidak heran apabila UNDP (United Nations Development Programme) dan sejumlah pihak mengapresiasi Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar. 

"Jawa Barat mempunyai metodologi yang jelas dan terukur yang hasilnya membuktikan metodelogi profesional, maka kami diapresiasi oleh UNDP, kemudian media dari Singapura, Hongkong juga sama-sama mengapresiasi," katanya. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement