Senin 29 Jun 2020 21:05 WIB

Kader PDIP Surabaya Kibarkan Bendera di Rumah dan Kampung

Kader PDIP Surabaya kibarkan bendera di rumah merespon insiden pembakaran bendera.

Massa PDIP Perjuangan. (ilustrasi)
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Massa PDIP Perjuangan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Surabaya mengibarkan bendera partai di perkampungan dan rumah. Hal itu sebagai respons dari pembakaran bendera PDI Perjuangan dalam aksi massa di depan Gedung DPR pada 24 Juni 2020.

"Ini respons kawan-kawan PDI Perjuangan Surabaya. Kami spontan saja. Bendera kami dibakar, kami justru makin solid. Kami kibarkan bendera PDI Perjuangan di rumah masing-masing, di kampung-kampung atau lingkungan masing-masing kader," kata Wakil Sekretaris DPC PDI PerjuanganSurabaya, Anas Karno, di Surabaya, Senin (29/6).

Baca Juga

Menurutnya, pengibaran bendera partai sebagai bentuk mematuhi perintah harian Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Selain itu, lanjut dia, para kader tidak boleh terprovokasi dan harus menyerahkan masalah pembakaran bendera partai politik itu ke jalur hukum.

"Terus terang, kami semua marah. Tapi kami menyalurkan kemarahan dengan baik, yaitu melaporkan ke polisi dan mengibarkan bendera partai. Ibu Ketua Umum telah memerintahkan kepada kami semua untuk taat hukum," ujarnya.

Sementara itu, Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya, Adi Sutarwijono mengatakan semula mereka menerima banyak sekali tumpahan kekesalan dari para kader terkait aksi pembakaran bendera itu. Mereka semua ingin turun ke jalan.

"Namun, kami konsolidasikan. Kami semua rapat, dan sesuai perintah Ibu Megawati, semua kader jangan terprovokasi. Kami teguh dalam kesabaran revolusioner dan keyakinan penuh bahwa pada akhirnya kebenaranlah yang akan menang, Satyam Eva Jayate, sebagaimana disampaikan Raden Wijaya," ujarnya.

Menurutnya, aksi masal memasang bendera partai di depan rumah masing-masing juga menjadi simbol bahwa kader PDI Perjuangan selalu punya cara untuk menunjukkan sikapnya secara baik dan tak destruktif.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement