Senin 29 Jun 2020 22:20 WIB

Pemkot Bogor Gelar 5.900 Rapid Test

Rapid test dilakukan selama periode April hingga Juni di Bogor.

Gubernur Jawa Barat sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat Ridwan Kamil (kedua kanan) bersama Wali Kota Bogor Bima Arya (kanan) memantau pelaksanaan rapid test massal di Stasiun Bogor, Jawa Barat, Jumat (26/6/2020). Ridwan Kamil memantau pelaksanaan rapid test di Stasiun Bogor dan Pondok Pesantren sebagai langkah antisipasi mencegah penyebaran pandemi COVID-19.
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Gubernur Jawa Barat sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat Ridwan Kamil (kedua kanan) bersama Wali Kota Bogor Bima Arya (kanan) memantau pelaksanaan rapid test massal di Stasiun Bogor, Jawa Barat, Jumat (26/6/2020). Ridwan Kamil memantau pelaksanaan rapid test di Stasiun Bogor dan Pondok Pesantren sebagai langkah antisipasi mencegah penyebaran pandemi COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat melalui Dinas Kesehatan telah melakukan sebanyak 5.900 rapid test atau tes cepat kepada warga setempat. Rapid test dilakukan untuk melacak dan menekan penyebaran Covid-19 di Kota hujan itu.

"Rapid test sebanyak 5.000 kit kepada warga itu dilakukan sejak April hingga Juni 2020," kata Kepala Dinas Kesehatan, Sri Nowo Retno, melalui telepon selulernya, Senin (29/6).

Baca Juga

Menurut Retno, panggilan Sri Nowo Retno, kalau sepanjang bulan Juni Dinas Kesehatan telah dilakukan rapid test sebanyak 2.000 kit untuk warga Kota Bogor.

Rapid test itu dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kota Bogor di sejumlah pasar tradisional di Kota Bogor antara lain, Pasar Bogor, Pasar Kebon Kembang, Pasar Sukasari, dan Pasar Gunungbatu.

Dinas Kesehatan juga melakukan rapid test beberapa kali di Gelanggang Olah Raga (GOR) Pajajaran, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), di Dinas Kesehatan, di sejumlah Puskesmas. Dinas Kesehatan Kota Bogor bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat juga telah dua kali melakukan rapid test di Stasiun Bogor.

Lembaga lainnya juga melakukan rapid test di Kota Bogor yakni Badan Intelijen Negara (BIN) melakukan rapid test sebanyak 500 kit di Pasar Bogor, Kodim 0606 Kota Bogor juga melakukan rapid test untuk 200 kit di GOR Pajajaran, serta rapid tes sebanyak 200 kit di Rumah Sakit Salak Kota Bogor.

Menurut Retno, kegiatan rapid test itu seluruhnya untuk melacak dan menekan penyebaran Covid-19 yang targetnya dapat memutus mata rantai Covid-19. "Rapid test ini adalah tes cepat sebagai indikator apakah seseorang itu reaktif atau tidak terhadap virus, khususnya virus corona," katanya.

Setelah diketahui seseorang yang menjalani rapid test adalah reaktif, kata dia, maka untuk memastikan orang tersebut positif atau negatif dari serangan Covid-19 dilanjutkan dengan swab test yang sampelnya diuji di laboratorium.

Retno menambahkan, selain rapid test dan swab test, Pemerintah Kota Bogor juga membentuk Pasukan Detektif(deteksi aktif) Covid-19 untuk melacak dan melantau penyebaran Covid-19 secara aktif di seluruh wilayah Kota Bogor, mulai dari tingkat kecamatan, kelurahan, hingga RW.

Menurut dia, Pasukan Detektif Covid-19 ini dibagi menjafi dua tim, yakni tim pelacak untuk memonitor orang-orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 serta tim pemantau untuk memonitor orang dalam pemantauan serta orang tanpa gejala (ODP) dan OTG agar tidak lebih banyak ODP dan OTG.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement