REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur Joni Wahyuhadi mengungkapkan, pihaknya bakal meningkatkan fasilitas yang ada di Rumah Sakit Lapangan Covid-19 Jatim, Jalan Indrapura, Surabaya. Sehingga, pelayanannya pun bakal meningkat.
Rumah sakit yang semula hanya diperuntukan bagi pasien bergejala klinis ringan nantinya mampu merawat pasien bergejala klinis berat, hingga kritis. Joni mengatakan, rencana tersebut sudah dibahas dengan Pangkogabwilhan II Marsekal Muda TNI Imran Baidirus selaku koordinator RS Lapangan Covid-19.
"Jadi ke depan akan ditingkatkan tidak hanya (merawat pasien) ringan tapi juga yang berat dan kritis," kata Joni di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (29/6).
Peningkatan status ini, lanjut Joni, karena melihat perkembangan pasien positif Covid-19 yang terus naik. Hari ini saja, Joni mengatakan dari 150 bed di RS lapangan Covid-19 Jatim, tinggal 8 bed yang kosong.
"Tadi sore sudah disetting, rencananya ada 10 ICU dengan 20 high care unit," ujar pria yang juga menjabat dirut RSUD dr Soetomo ini.
Joni juga mengungkapkan, ke depannya, RS lapangan Covid-19 Jatim akan dikembangkan hingga 500 bed. Pengembangan rumah sakit tersebut diharapkan mampu mencukupi fasilitas kesehatan dalam merawat pasien Covid-19, khususnya di wilayah Surabaya Raya.
Di mana, setiap penjuru Kota Surabaya dihatapkan terdapat rumah sakit rujukan Covid-19. Mulai dari RS Lapangan Covid-19 di Surabaya Utara. Lalu RSUD dr Soetomo dan RS Unair di Surabaya Selatan dan Surabaya Timur. Kemudian di Surabaya Barat ada RSUD Bhakti Dharma Husada.