Selasa 30 Jun 2020 06:39 WIB

Boeing 737 Max Diuji Coba Kembali

Pesawat 737 Max sarat dengan peralatan uji degan serangkaian skenario udara.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Friska Yolandha
Pesawat Boeing 737 MAX 8 tengah uji terbang di lapangan udara Seattle, Amerika Serikat.
Foto: AP Photo/Ted S. Warren
Pesawat Boeing 737 MAX 8 tengah uji terbang di lapangan udara Seattle, Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, SEATTLE -- Boeing 737 Max akan melakukan uji keamanan penerbangan untuk kembali terbang ke angkasa. Pilot dan pakar teknis dari regulator dan perusahaan tengah merencanakan tiga hari pengujian, yang dimulai Senin (29/6).

Uji coba yang dimulai hari ini, dilansir BBC, disebutkan sebagai tonggak penting bagi Boeing. Meskipun berjalan dengan baik, diperlukan pemeriksaan keamanan lebih lanjut selama berbulan-bulan.

Baca Juga

Pesawat terlaris Boeing ini harus dikandangkan tahun lalu setelah dua kecelakaan yang menewaskan seluruh penumpang dengan jumlah 346 orang. Regulator penerbangan melarang terbang 737 Max sekitar 15 bulan lalu setelah dua kecelakaan, penerbangan Lion Air dan penerbangan Ethiopian Airlines, dalam waktu lima bulan. 

Putusan itu memicu krisis keuangan di perusahaan penerbangan berusia 103 tahun itu, memicu tuntutan hukum dari keluarga korban, dan menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana Boeing dan regulator AS, Federal Aviation Administration (FAA), melakukan proses persetujuan keselamatan mereka.

Investigator menyalahkan kesalahan dalam sistem kontrol penerbangan, yang telah dirombak Boeing selama berbulan-bulan untuk memenuhi tuntutan keselamatan baru.

Pesawat 737 Max sarat dengan peralatan uji akan berjalan melalui serangkaian skenario udara di dekat basis manufaktur Boeing di Seattle. Para pilot akan secara sengaja memicu perangkat lunak pencegahan //stall yang diprogram ulang yang dikenal sebagai MCAS, yang disalahkan atas kedua tabrakan tersebut.

FAA mengkonfirmasi pada hari Ahad (28/6) dalam sebuah email ke Kongres AS bahwa mereka telah menyetujui penerbangan uji sertifikasi utama untuk 737 Max. Email tersebut mencatat bahwa 'FAA belum membuat keputusan untuk kembali ke layanan' dan memiliki sejumlah langkah tambahan.

Penerbangan uji telah direncanakan untuk tahun lalu, tetapi investigasi mengungkap berbagai masalah keselamatan baru yang telah menunda kembalinya pesawat ke layanan penerbangan.

Diperlukan waktu berminggu-minggu untuk menganalisis data dari penerbangan uji. Akan tetapi, bahkan jika proses ini berhasil, penerbangan lebih lanjut, pelatihan pilot, dan izin dari regulator Eropa dan Kanada akan diperlukan.

European Aviation Safety Agency menyatakan bahwa izin oleh FAA tidak secara otomatis berarti izin terbang di Eropa. Norwegian Air, TUI, dan Icelandair adalah beberapa maskapai yang menggunakan 737 Max di Eropa, sementara maskapai lain sudah memesannya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement