Selasa 30 Jun 2020 07:18 WIB

WHO akan Selidiki Asal-usul Virus Corona di China

Amerika sempat mencurigai virus corona berasal dari laboratorium di Wuhan, China.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Direktur Jenderal World Health Organization (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus
Foto: AP
Direktur Jenderal World Health Organization (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA — Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan mengutus tim ke China untuk menyelidiki asal-usul virus corona baru penyebab Covid-19. Beberapa negara seperti Amerika Serikat (AS) dan Australia telah cukup vokal menyerukan tindakan tersebut. 

“Kita bisa melawan virus dengan lebih baik ketika kita tahu segalanya tentang virus, termasuk bagaimana virus itu bermula. Kami akan mengirim tim pekan depan ke China untuk mempersiapkan itu,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Senin (29/6).

Baca Juga

Dia tak memberi keterangan lebih terperinci terkait hal itu, termasuk tentang respons China. Beijing diketahui telah menolak adanya penyelidikan yang bertujuan menyudutkan atau menyalahkannya atas terjadinya pandemi Covid-19. 

Sikap China yang demikian muncul setelah AS mencurigai bahwa virus corona baru penyebab Covid-19 berasal dari laboratorium Wuhan Institute of Virology. China sudah berulang kali membantah hal tersebut. Negeri Tirai Bambu meyakinkan bahwa Covid-19 muncul secara alami dan tidak disintesis secara artifisial.

Kendati telah membantah, AS tetap menyerukan adanya penyelidikan independen asal-usul virus corona. Australia dan Swedia turut mendukung seruan tersebut. Mereka menilai investigasi semacam itu logis dan penting dilakukan. 

Pada akhir April lalu, Wakil Menteri Luar Negeri China Le Yucheng sempat menegaskan bahwa virus corona baru penyebab Covid-19 bukan berasal dari laboratorium di Wuhan. Terkait hal itu, dia meminta publik mendengarkan keterangan para ahli dan tak menggunakan teori konspirasi.

Le mengatakan, penyingkapan sumber virus corona adalah masalah sains yang serius dan kompleks. Hal itu harus dikaji dan diteliti oleh para ilmuwan serta pakar medis.

“Sesuatu yang aneh sekarang adalah beberapa tokoh politik, yang diduga ekonom dan intelijen, memberikan laporan sensasional soal sumber Covid-19. Secara luas dikonfirmasi oleh para ahli bahwa Covid-19 bukan dari laboratorium,” ujar Le saat diwawancara NBC yang transkripnya diterbitkan Kementerian Luar Negeri China pada 30 April.

Dia mengatakan, 27 ahli profesional telah menyatakan Covid-19 bermula secara natural dan tidak disintesis secara artifisial. Keterangan mereka diterbitkan di Lancet, jurnal medis kredibel. “Kita perlu mendengarkan para ahli, bukan politisi. Kita perlu menghormati sains dan menahan diri dari menggunakan teori konspirasi,” ujar Le. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement