Selasa 30 Jun 2020 09:42 WIB

Bangun Infrastruktur, Pertamina Butuh 133 Miliar Dolar AS

Membangun infrastruktur untuk kebutuhan masa depan, Pertamina butuh dana.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Fuji Pratiwi
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati. PT Pertamina (Persero) mencatat kebutuhan dana untuk bisa membangun semua infrastruktur minyak dan gas agar mandiri energi sebesar 133 miliar dolar AS.
Foto: GALIH PRADIPTA/ANTARA FOTO
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati. PT Pertamina (Persero) mencatat kebutuhan dana untuk bisa membangun semua infrastruktur minyak dan gas agar mandiri energi sebesar 133 miliar dolar AS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) mencatat kebutuhan dana untuk bisa membangun semua infrastruktur minyak dan gas agar mandiri energi sebesar 133 miliar dolar AS. Oleh karena itu, Pertamina butuh mendapatkan dana yang besar salah satu caranya dengan Initial Public Offering (IPO).

Direktur Utama PT Pertamina, Nicke Widyawati menjelaskan, kebutuhan dana tersebut tak hanya untuk membangun kilang saja. Untuk kilang saja ada lima proyek kilang yang harus dibangun oleh Pertamina agar Indonesia bebas dari impor minyak.

Baca Juga

"Kita butuh dana paling tidak 133 miliar dolar AS untuk bisa membangun infrastruktur migas agar kita tak melulu tergantung pada impor," ujar Nicke di Komisi VII DPR RI, Senin (29/6) malam.

Nicke menjelaskan tak hanya kilang, pembangunan blending facility dan juga pabrik petrokimia merupakan infrastruktur untuk menjawab tantangan zaman ke depan. Belum lagi ongkos produksi untuk bisa menambah cadangan minyak kalau ingin Indonesia mandiri energi.

Untuk itu, kata Nikce, IPO merupakan salah satu cara untuk bisa mendapatkan dana segar yang besar dan cepat. "IPO itu cara cari dana aja. Bangun itu kan butuh dana," ujar Nicke.

Fokus Pertamina membangun subholding karena ingin membangun infrastruktur supaya energi dalam negeri optimal. Teknologi dan infrastruktur agar sumber daya di dalam negeri kuat. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement