Selasa 30 Jun 2020 10:50 WIB

Tahap Kedua, 262 Masjid di Qatar Dibuka Kembali Besok

Pelaksanaan ibadah sholat Jumat di Qatar masih ditunda.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Tahap Kedua, 262 Masjid di Qatar Dibuka Kembali Besok. Foto ilustrasi: Jamaah  melakukan sholat pagi pertama mereka di sebuah masjid setelah dibuka kembali di Doha, Qatar, 15 Juni 2020. Qatar pada 15 Juni membuka kembali masjid-masjid setelah tiga bulan penutupan sebagai bagian dari upaya untuk memperlambat penyebaran pandemi virus coronavirus dan COVID-19.
Foto: EPA/NOUSHAD THEKKAYIL
Tahap Kedua, 262 Masjid di Qatar Dibuka Kembali Besok. Foto ilustrasi: Jamaah melakukan sholat pagi pertama mereka di sebuah masjid setelah dibuka kembali di Doha, Qatar, 15 Juni 2020. Qatar pada 15 Juni membuka kembali masjid-masjid setelah tiga bulan penutupan sebagai bagian dari upaya untuk memperlambat penyebaran pandemi virus coronavirus dan COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- 262 masjid di Qatar akan dibuka kembali pada tahap kedua, Rabu (1/7) esok. Namun, Kementerian Awqaf (Endowmen) dan Urusan Islam setempat menyebut pelaksanaan ibadah sholat Jumat masih ditangguhkan.

Pada fase pertama, 500 masjid telah dibuka kembali. Kementerian mendesak umat Muslim yang beriman agar mengikuti arahan dari pihak berwenang untuk mencegah penyebaran Covid-19 sembari merilis daftar masjid yang dibuka.

Baca Juga

“Kami sangat senang mengumumkan bahwa lebih banyak masjid akan dibuka sejalan dengan dimulainya kembali kegiatan di fase kedua. Masjid-masjid akan tersedia untuk orang-orang yang beriman mulai dari shalat Subuh pada 1 Juli," tulis Kementerian tersebut dalam cuitannya di Twitter, dikutip di Gulf Times, Selasa (30/6).

Pada bulan Maret, Kementerian Awqaf (Wakaf) dan Urusan Islam memerintahkan masjid untuk menutup dan menangguhkan shalat jamaah wajib dan sholat Jumat.

Hal ini dilakukan untuk menjaga keselamatan dan kesejahteraan jamaah. Selain itu, keputusan ini menjadi salah satu langkah pencegahan dan membatasi penyebaran virus Covid-19.

Hanya Masjid Imam Muhammad bin Abdul-Wahhab yang dibebaskan dari keputusan ini. Sholat Jumat bisa diadakan secara eksklusif dengan kapasitas 40 jamaah, termasuk imam dan karyawan masjid.

Daftar masjid yang akan dibuka kembali di berbagai daerah, termasuk Abal Hayat, Ezghawa, Al Salata Al Jadeeda, Umm Al Zubar West, Umm Saneem, Ain Khaled, Umm Salal Ali, Umm Qarn, Umm Lekhba, Bin Omran, Bane Hajer, Bu Sidra, Bu Hamour, Umm Al Amad, Al Thumama, Al Sheehaniya, Al Jumailiya, Al Azeeziya, Al Khor, Al Kheesa, Al Duhail, Al Mamoura,Legataifiya, Al Sudan, Al Sailiya, Al Shamal, Al Ebb, Al Ghanim Al Jadeed, Al Gharrafa, Gharrafat Al Rayyan, Al Mirqab Al Jadeed, Mesaieed, Al Matar Al Qadeem, Madinat Khalifa North, Muaither South, Muaither North, Al Nasraniya, Al Nuaija, Al Wakra, Al Wukair dan Al Wajba.

Para jamaah, menurut surat edaran kementerian, harus memakai masker yang menutupi mulut dan hidung mereka saat bersin. Masker digunakan selama mereka berada di masjid.

Selain itu, setiap umat Muslim yang ingin melakukan shalat berjamaah di masjid harus mengambil wudhu di rumah. Kamar mandi dan tempat wudhu masjid akan ditutup.

Kementerian telah meminta umat beriman untuk tidak pergi lebih awal ke masjid. Masjid hanya akan dibuka tepat setelah adzan atau panggilan shalat dikumandangkan.

Jamaah juga harus menjaga jarak 2 meter antara satu sama lain dan tidak berkumpul di dalam masjid. Kementerian juga menambahkan, jamaah harus membawa sajadah sendiri dan tidak membaginya dengan orang lain atau meninggalkannya di masjid.  

Sumber:

https://m.gulf-times.com/story/666896/262-mosques-across-Qatar-reopen-Wednesday

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement