REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Partisipasi sektor swasta akan sangat penting guna memastikan keberhasilan inisiatif pengurangan utang yang diluncurkan oleh Kelompok 20 ekonomi utama (G20) untuk negara-negara termiskin di dunia. Hal tersebut ditegaskan kepala ekonom Dana Moneter Internasional (IMF) pada Senin (29/6).
Tawaran G20 untuk menangguhkan pembayaran debt service (bunga dan pokok utang untuk periode tertentu) utang bilateral resmi oleh negara-negara termiskin kemungkinan akan perlu diperpanjang setelah akhir tahun, Gita Gopinath mengatakan pada sebuah acara daring yang diselenggarakan oleh lembaga pemikir Center for Strategic and International Studies (CSIS).
”Kami benar-benar ingin sektor swasta juga terlibat,” katanya. "Itu akan sangat penting sekarang untuk maju."
Sekretariat G20 pekan lalu mengatakan 41 dari 73 negara miskin yang memenuhi syarat telah mengajukan permohonan penangguhan sementara pembayaran bunga dan pokok utang, membebaskan miliaran dolar dana untuk memerangi pandemi virus corona.