Selasa 30 Jun 2020 12:18 WIB

Pesepeda di Bundaran HI Dihipnotis, Dua Ponsel Melayang

Empat remaja putri yang sedang bersepeda di HI didekati pria, dan dimintai telepon.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Pesepeda melintasi Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat (ilustrasi).
Foto: Prayogi/Republika.
Pesepeda melintasi Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polsek Metro Menteng, Jakarta Pusat membenarkan adanya kejadian pencurian dengan modus hipnotis yang dialami empat orang remaja putri saat bersepeda di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI) pada Senin (29/6) malam WIB. Keempat anak tersebut awalnya dihampiri seorang pada saat duduk beristirahat dari kegiatan bersepeda di wilayah Bundaran HI.

"Mereka diminta ikut karena dibilang, hati-hati di kawasan HI rawan. Karena kepandaian atau kelihaian ucapan pelaku yang berbuntut korban nurut ngikut ajakannya," kata Kanit Reskrim Polsek Menteng Komisaris Gozali Luhulima, Selasa (30/6).

Keempat anak itu dibawa ke Jalan Maluku oleh pria penghipnotis itu, di sela-sela obrolan pelaku itu meminta telepon genggam (ponsel) milik dua orang anak dengan dalih agar para remaja putri itu tetap aman. "Pas di Jalan Maluku itu, tidak lama setelah berhasil mendapat handphone korban, pelaku langsung melarikan diri," ujar Gozali.

Keempat anak yang masih berada di bawah pengaruh hipnotis, tidak mengejar pelaku dan justru memilih duduk di pinggir jalan karena masih merasa aman. Anak-anak itu akhirnya dihampiri petugas yang sedang berpatroli dan menanyakan kondisi keempatnya yang termenung sembari duduk di pinggir trotoar.

"Pas sadar langsung menceritakan bahwa mereka baru saja di hipnotis. Kemudian petugas membawa mereka ke Polsek Metro Menteng. Pengakuan korban mereka menyerahkan dua HP," kata Gozali. Para korban akhirnya menghubungi orang tuanya untuk dijemput, namun para orang tua itu memilih untuk kasus itu tidak dilaporkan.

Insiden itu diunggah dalam akun instagram @info_jakartapusatyang mencantumkan bahwa pencurian dengan modus hipnotis itu terjadi pada pukul 19.30 WIB. Lihat postingan ini di InstagramSenin, (29/6) Pukul 19:30 WIB Sejumlah anak² menjadi korban hipnotis, Lalu pelaku mengambil HP korban kejadian di sekitar Bunderan HI Menteng, Jakarta Pusat. Sejumlah korban dibawa ke Polsek Menteng Lalu di jemput oleh pihak keluarga. Sementara pihak keluarga enggan membuat laporan perihal barang² yang di ambil. Hati-Hati Bagi Kalian Pesepeda Jangan Mau Untuk Berhenti Bila Disuruh Oleh Orang Yang Tidak Dikenal dan Jangan Memberikan Peluang Bagi Setiap Kejahatan. Via @cetul22 _______ Update Informasi Terbaru Khusus Masyarakat Jakarta Pusat Hanya Di !!! @info_jakartapusat _______ #info_jakartapusat #infojakartapusat #infojakpus #jakartapusat #jakarta #jakpus #jktinfo #jakartaterkini #indonesian #hipnotis #korbanhipnotis #bunderanhi #menteng #goes #bersepeda

Sebuah kiriman dibagikan oleh INFO_JAKARTAPUSAT (@info_jakartapusat) pada 29 Jun 2020 jam 9:57 PDT

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement