Selasa 30 Jun 2020 14:01 WIB

Jadwal Pentas Kosong, Seniman TMII Banting Setir Jual Bawang

Jadwal pentas seniman TMII dipastikan kosong hingga akhir tahun.

Red: Ani Nursalikah
Jadwal Pentas Kosong, Seniman TMII Banting Setir Jual Bawang. Sejumlah wisatawan mengunjungi anjungan Provinsi Sumatera Barat di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Sabtu (20/6/2020). Setelah tidak beroperasi selama tiga bulan akibat pandemi COVID-19, pengelola TMII membuka kembali obyek wisata yang telah berdiri sejak 1975 itu dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 dan pembatasan 50 persen jumlah pengunjung sesuai dengan Perda Gubernur DKI Jakarta. Selain itu, dua wahana favorit setempat yaitu Teater I-Max Keong Mas dan Snowbay Water Park saat ini juga masih belum beroperasi.
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Jadwal Pentas Kosong, Seniman TMII Banting Setir Jual Bawang. Sejumlah wisatawan mengunjungi anjungan Provinsi Sumatera Barat di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Sabtu (20/6/2020). Setelah tidak beroperasi selama tiga bulan akibat pandemi COVID-19, pengelola TMII membuka kembali obyek wisata yang telah berdiri sejak 1975 itu dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 dan pembatasan 50 persen jumlah pengunjung sesuai dengan Perda Gubernur DKI Jakarta. Selain itu, dua wahana favorit setempat yaitu Teater I-Max Keong Mas dan Snowbay Water Park saat ini juga masih belum beroperasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seniman tari dan musik Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, beralih profesi menjadi pedagang akibat kosongnya jadwal pentas sampai dengan akhir tahun. "Sudah dipastikan jadwal pentas kami hingga akhir tahun kosong. Makanya ada yang beralih jadi pedagang mulai dari jualan bawang sampai menjual harta benda miliknya," kata koordinator seniman tari dan musik TMII, Armen Suwandi, di sela kegiatan penyerahan bantuan sembako kepada 150 seniman di Anjungan Riau TMII oleh Kepala Divisi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Mabes Polri Irjen Pol Raja Erisman, Selasa (30/6).

Armen mengatakan, kekosongan jadwal pentas terjadi sejak akhir Februari 2020. Biasanya, ratusan anggota seniman tari dan musik TMII rutin menggelar pentas minimal sepekan sekali untuk mengisi berbagai acara seremonial di TMII.

Baca Juga

Selain itu, menurut Armen, sejak 2019 ia juga kerap dilibatkan dalam sejumlah acara kepolisian untuk pentas penyambutan tamu. "Kami juga suka tampil mengisi acara pentas seni di Taman Ismail Marzuki (TIM)," katanya.

Dari serangkaian kegiatan itu, Armen mengaku bisa mengantongi pendapatan hingga Rp 20 juta per bulan. Namun, sejak pandemi Covid-19 melanda Jakarta, Armen dan kolega terpaksa beralih profesi, bahkan harus menjual harta benda.