Selasa 30 Jun 2020 14:14 WIB

Persiapan New Normal, Konsumsi BBM di Jateng Meningkat

Konsumsi BBM di Pertamina MOR IV capai 10.800 kiloliter perhari

Rep: bowo pribadi/ Red: Hiru Muhammad
Petugas mengisi bahan bakar minyak (BBM) sebuah kendaraan di SPBU Muri, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Selasa (19/5/2020). Menurut PT Pertamina MOR IV Jawa Tengah ditengah pandemi COVID-19 dan adanya larangan untuk mudik, berdampak konsumsi BBM jenis gasoline (premium, pertalite dan pertamax) saat Ramadhan dan jelang Lebaran menurun hingga 40 persen pada 2019 rata-rata 15
Foto: ANTARA/Oky Lukmansyah
Petugas mengisi bahan bakar minyak (BBM) sebuah kendaraan di SPBU Muri, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Selasa (19/5/2020). Menurut PT Pertamina MOR IV Jawa Tengah ditengah pandemi COVID-19 dan adanya larangan untuk mudik, berdampak konsumsi BBM jenis gasoline (premium, pertalite dan pertamax) saat Ramadhan dan jelang Lebaran menurun hingga 40 persen pada 2019 rata-rata 15

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG--Berbagai persiapan dan penyesuaian menuju new normal di Jawa Tengah telah mendorong peningkatan konsumsi BBM jenis gasoline (pertamax series dan pertalite) oleh masyarakat.

PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) IV mencatat, lonjakan konsumsi BBM di Jawa Tengah bulan Juni 2020 mencapai 20 persen jika dibandingkan konsumsi bulan Maret hingga Mei 2020 atau masa pandemi.

Pjs General Manager Pertamina MOR IV wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, Rahman Pramono Wibowo, mengatakan konsumsi BBM khususnya jenis gasoline di wilayah MOR IV saat ini berada di angka 10.800 Kiloliter (KL) per hari.

Pada bulan Maret hingga Mei 2020 kemarin, konsumsi BBM di Jawa Tengah tersebut berkisar di angka 9.000 hingga 9.500 KL per hari atau mengalami peningkatan konsumsi sebesar 20 persen.

Kendati begitu, konsumsi BBM pada bulan Juni 2020 tersebut masih berada di bawah rata- rata normal saat sebelum terjadinya pandemi Ccovid-19 (bulan Januari hingga Februari 2020) yang mencapai 12.000 KL per hari,“Namun, pergerakan angka konsumsi BBM bulan Juni ini memperlihatkan adanya peningkatan aktivitas masyarakat saat selama persiapan penerapan new normal,” jelasnya di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (30/6)

Sedangkan untuk penyaluran LPG, masih kata Pramono, Pertamina MOR IV masih mencatat angka penyaluran yang sama, yakni di angka 4.100 Metric Ton (MT) per hari.

“Untuk LPG angka penyalurannya masih cukup stabil selama empat bulan terakhir. Di mana penyaluran tersebut bergerak di kisaran angka 4.000 smpai dengan 4.100 MT per hari,” ungkapnya.

Sehingga dapat disimpulkan penyaluran LPG terpantau masih sama dengan rata- rata normal, baik sebelum maupun selama wabah pandemi Covid-19 melanda wilayah kerja Pertamina MOR IV.

Pramono juga menambahkan, terkait dengan stok BBM dan LPG Pertamina di wilayah kerja Pertamina MOR IV juga masih sangat mencukupi, dengan rata- rata ketahanan mencapai 13 hingga 15 hari ke depan.

“Oleh karena itu masyarakat di Jawa Tengah dan DIY kami imbau tidak perlu menkhawatirkan ketersediaan BBM dan LPG yang dipastikan masih cukup aman, pada masa pandemic Covid-19 ini,” lanjutnya.

Di lain pihak, Pramono juga menyampaikan, untuk penyaluran avtur di Jawa Tengah masih jauh di bawah normal, jika dibandingkan dengan penyaluran sebelum pandemi Covid-19 mewabah di Indonesia.

Penyaluran produk bahan bakar pesawat udara tersebut selama masa pandemi Covid-19 menurun tajam, dikarenakan adanya pembatasan perjalanan orang dengan moda transportasi pesawat terbang.

Dari data yang dihimpun Pertamina MOR IV, untuk wilayah Jawa Tengah, penyaluran avtur untuk Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani, di Kota Semarang pada bulan Juni 2020 rata- rata sebanyak 25 KL per hari.

Jumlah penyaluran avtur ini masih terpaut jauh di bawah rata-rata penyaluran harian—jika dibandingkan dengan penyaluran pada bulan Januari dan Februari 2020 yang mencapai 100 KL per hari.

Sebab seluruh bandara di berbagai daerah di wilayah Indonesia --termasuk sejumlah bandara yang berada di wilayah kerja Pertamina MOR IV-- hingga saat ini juga masih terimbas  dampak pandemi Covid-19.

Secara umum, angka penyaluran avtur secara rata- rata masih berada di angka 40 persen hingga 90 persen di bawah normal harian, sebelum covid-19 melanda wilayah Indonesia.

“Sedangkan untuk stok avtur di wilayah kerja Pertamina MOR IV, hingga saat ini juga terpantau masih lebih dari cukup dengan ketahanan stok yang mencapai 140 hari ke depan,” kata Pramono.

Sebagai BUMN penyedia kebutuhan energi, tambahnya, Pertamina senantiasa berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat berupa BBM, LPG dan produk turunannya kepada para pelanggan setia.

Pertamina juga masih memberlakukan protokol pencegahan penyebaran Covid-19 di SPBU dan fasilitas lainnya demi kenyamanan para pelanggan. “Bagi pelanggan yang membutuhkan informasi lebih lanjut atau ingin memesan produk BBM dan LPG Pertamina melalui layanan pesan antar dapat menghubungi kontak Pertamina 135,”katanya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement