Selasa 30 Jun 2020 14:31 WIB

Kemendikbud: Penambahan Rombel Pertimbangkan Sekolah Swasta

'Jangan sampai penambahan jumlah siswa pada akhirnya menutup sekolah swasta.'

Rep: Inas Widyanuratikah  / Red: Ratna Puspita
Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen) Hamid Muhammad
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen) Hamid Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengatakan pemerintah daerah boleh melakukan penambahan siswa atau rombongan belajar pada saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Namun, Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen) Hamid Muhammad mengatakan, keputusan boleh tidaknya penambahan ini harus mempertimbangkan beberapa hal. 

Salah satunya adalah keberadaan sekolah swasta. Hamid menegaskan, jangan sampai penambahan rombongan belajar ini mengganggu swasta dalam mendapatkan peserta didik. 

Baca Juga

"Jangan sampai penambahan jumlah siswa pada akhirnya menutup sekolah swasta, dan itu jadi pertimbangan betul. Sekolah swasta ini kan kontribusinya cukup besar terhadap angka partisipasi siswa kita," kata Hamid, dalam telekonferensi, Selasa (30/6). 

Selain itu, pemerintah daerah harus memiliki alasan yang kuat terkait hal ini. "Penambahan siswa dari standar yang ditetapkan itu boleh, sepanjang ada alasan yang meyakinkan," kata dia.

Ia mencontohkan, di Surabaya selama dua tahun berturut-turut mengusulkan untuk menambah rombongan belajar dari 32 menjadi 36. Hamid menjelaskan, usul tersebut dikabulkan sebagai bentuk menerima aspirasi masyarakat untuk masuk sekolah negeri. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement