Selasa 30 Jun 2020 14:36 WIB

Tingkat Kehamilan Jabar Meningkat Selama Pandemi Covid-19

Tingkat kehamilan meningkat seiring terbatasnya fasiltas kesehatan

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Atalia Praratya (kanan) sebagai Bunda Forum Anak Jawa Barat. Ketua TP PKK Jawa Barat (Jabar) Atalia Praratya Ridwan Kamil Atalia menilai, tingkat kehamilan di Jabar selama pandemi COVID-19 meningkat. Hal itu, disebabkan karena akses masyarakat terhadap fasilitas kesehatan terbatas.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Atalia Praratya (kanan) sebagai Bunda Forum Anak Jawa Barat. Ketua TP PKK Jawa Barat (Jabar) Atalia Praratya Ridwan Kamil Atalia menilai, tingkat kehamilan di Jabar selama pandemi COVID-19 meningkat. Hal itu, disebabkan karena akses masyarakat terhadap fasilitas kesehatan terbatas.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua TP PKK Jawa Barat (Jabar) Atalia Praratya Ridwan Kamil Atalia menilai, tingkat kehamilan di Jabar selama pandemi COVID-19 meningkat. Hal itu, disebabkan karena akses masyarakat terhadap fasilitas kesehatan terbatas.

"Khususnya selama masa pandemi COVID-19 yang begitu dahsyat sekitar tiga bulan ini kita melakukan berbagai kegiatan di rumah, memang akses terkait dengan fasilitas kesehatan menjadi sangat terbatas. Itulah kenapa ada lonjakan peningkatan dari kehamilan di wilayah di Jawa Barat," ujar Atalia, Selasa (30/6).

Menurut Atalia, dengan keaktifan semua pihak seluruh jejaring di seluruh Jawa Barat, maka bisa kembali lagi menormalkan program-program yang sudah dilakukan sebelumnya. Selain itu, Atalia menekankan pentingnya peran keluarga dalam membatasi angka kelahiran agar Jabar memiliki keluarga dan generasi yang berkualitas. 

"Yang paling penting adalah fungsi dari keluarga ini harus betul-betul terasa," katanya. Menurutnya, upaya dari pemerintah bagaimana untuk membatasi kelahiran itu adalah untuk kebaikan masyarakat juga agar menjadi keluarga yang berkualitas.