Selasa 30 Jun 2020 15:07 WIB

Hollywood Desak Parlemen Selamatkan Industri Hiburan

Hollywood sudah layangkan surat ke parlemen untuk memberikan insentif bagi seniman.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Hollywood sudah layangkan surat ke parlemen untuk berikan insentif bagi para seniman (Foto: ilustrasi Hollywood)
Foto: www.freepik.com
Hollywood sudah layangkan surat ke parlemen untuk berikan insentif bagi para seniman (Foto: ilustrasi Hollywood)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketika kasus Covid-19 terus melonjak tajam di banyak wilayah termasuk Kalifornia, Hollywood menuntut agar federal membuat legislasi baru guna menyelamatkan industri hiburan. Dalam surat yang diajukan kepada para pemimpin Kongres, kelompok-kelompok industri terkemuka telah mengajukan beberapa hal seperti insentif bagi seniman dan program asuransi federal.

"Kebijakan ini akan membantu memulai produksi film dan televisi dalam negeri, mendorong perekrutan dan memperbaiki biaya yang lebih tinggi yang harus dilakukan untuk melindungi tenaga kerja industri kita," kata para pemimpin dari Motion Picture Association, Director Guild of America, Aliansi Film & Televisi Independen, Aliansi Internasional Karyawan Panggung Teater dan SAG-AFTRA, dalam surat yang ditandatangani.

Baca Juga

Proposal diajukan ketika anggota parlemen bersiap-siap membahas paket undang-undang (UU) bantuan Covidyang ketiga. Sebelumnya, UU CARES memberikan pembayaran langsung kepada orang Amerika yang berpenghasilan di bawah penghasilan tertentu serta pinjaman yang dapat dimaafkan untuk usaha kecil.

Kali ini kelompok hiburan mendukung insentif bagi semua pengusaha yang mempekerjakan karyawan, termasuk di industri hiburan. Mereka mengatakan bahwa kredit pajak peluang kerja juga harus tersedia untuk pengusaha yang mempekerjakan kembali karyawan.

Dilansir the Hollywood Reporter pada Selasa (30/6) diketahui bahwa surat itu berisi proposal yang akan bermanfaat bagi sektor hiburan. Sebagai contoh, anggota parlemen diminta untuk memodifikasi aspek kode pajak yang berkaitan dengan produksi dalam negeri.

Menurut pasal 181, setiap produksi yang memenuhi kualifikasi dasar tertentu bisa mengurangi kewajiban pajak federal. Opsi lain berkaitan dengan pasal 168 (k), yang menyebut tunjangan biaya depresiasi penuh untuk bonus akan dihapus pada tahun-tahun mendatang.

Industri hiburan menempatkan bagian ini dari kode pajak di atas meja dengan modifikasi yang diusulkan seperti membiarkan biaya produksi dikurangi, menghilangkan batas 44 episode untuk produksi televisi, dan memungkinkan aplikasi untuk mengakuisisi film.

Mungkin salah satu permintaan terbesar adalah permohonan adanya program asuransi federal baru untuk menutupi kerugian terkait pandemi. Meskipun surat itu tidak masuk ke detail, hal itu membuat percakapan yang lebih besar.

"Kemampuan industri kami untuk kembali ke produksi aktif, baik di lokasi maupun di lokasi, sangat terganggu oleh ketidakmampuan untuk membeli asuransi untuk menutupi kerugian yang berasal dari penyakit menular di antara para pemain, kru, dan lain-lain yang terlibat dalam produksi," kata mereka dalam surat tersebut.

"Asuransi ini telah tersedia paada masa lalu dan sangat penting untuk keputusan oleh bank dan pihak lain untuk mengambil risiko investasi dalam film. Tanpa itu, produksi tidak dapat dilanjutkan pada tingkat yang signifikan. Kami mendesak Kongres untuk mengembangkan program asuransi federal untuk menutupi kerugian bisnis terkait pandemi pada masa depan."

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement