Selasa 30 Jun 2020 16:55 WIB

Toko Sepeda Sampai Kehabisan Stok Sejak Bersepeda Jadi Tren

Pemilik toko menyebut tren sepeda membuat omzet melonjak empat kali lipat

Rep: Febryan A/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pekerja memperbaiki sepeda di Toko Sepeda Inbike, Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis (25/6). Menurut pemilik toko sepeda, jasa reparasi sepeda meningkat hingga 500 persen sejak diberlakukannya masa Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pekerja memperbaiki sepeda di Toko Sepeda Inbike, Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis (25/6). Menurut pemilik toko sepeda, jasa reparasi sepeda meningkat hingga 500 persen sejak diberlakukannya masa Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah toko sepeda di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, mulai kehabisan stok barang karena terjadi lonjakan pembeli sejak awal Juni 2020. Permintaan terbanyak adalah jenis sepeda lipat.

"Sejak habis Lebaran (24 Mei) mulai banyak yang belanja. Sekarang stok barang sudah kosong," kata Husen, pemilik Toko Sepeda Bintang Baru Harapan di Jatinegara, pada Selasa (30/6).

Baca Juga

Omzet Husen pun turut melonjak hingga empat kali lipat sejak usai Lebaran. Omzetnya sebelum lebaran sekitar Rp 20 juta per pekan.

Sebelum Lebaran, kata Husen, jumlah penjualannya sekitar 20 unit sepeda per pekan. Sejak usai Lebaran, penjualan melonjak hingga 50 unit sepeda per pekan. "Sekitar 80 persennya nyari sepeda lipat," kata Husen di depan tokonya.