Selasa 30 Jun 2020 17:34 WIB

Sebanyak 7 Perusahaan Dipastikan Relokasi ke Indonesia

BKPM meyakinkan perusahaan itu Indonesia menjadi lokasi tepat bagi pabriknya.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Fuji Pratiwi
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Sebanyak tujuh perusahaan asing asal Amerika Serikat (AS), Jepang, Taiwan, dan Korea Selatan telah dipastikan bakal merelokasi usahanya di Tanah Air.
Foto: Republika/Iit Septyaningsih
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Sebanyak tujuh perusahaan asing asal Amerika Serikat (AS), Jepang, Taiwan, dan Korea Selatan telah dipastikan bakal merelokasi usahanya di Tanah Air.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia memfasilitasi relokasi investasi berbagai perusahaan asing yang keluar dari China. Sebanyak tujuh perusahaan asing asal Amerika Serikat (AS), Jepang, Taiwan, dan Korea Selatan telah dipastikan bakal merelokasi usahanya di Tanah Air. 

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menjelaskan, proses menarik investasi tujuh perusahaan ini dilakukan secara intensif. Secara khusus, BKPM membentuk tim satuan tugas (satgas) khusus relokasi investasi.

Baca Juga

Tim tersebut kemudian mengawal perizinan perusahan mulai dari kementerian atau lembaga terkait hingga pemerintah daerah. "Kami langsung ketuk pintu perusahaan satu per satu, untuk meyakinkan Indonesia menjadi lokasi tepat bagi pabriknya," ujar Bahlil melalui siaran pers pada Selasa (30/6). 

Menurutnya, BKPM harus bekerja kreatif dan responsif. "Kita lakukan pendekatan yang tidak biasa. Alhamdulillah sudah ada hasilnya di tahap awal ini," ujar Bahlil.

Bahlil menyebutkan, ketujuh perusahaan yang merelokasi investasi yaitu Alpan Lighting (PT CDS Asia) dari AS yang bergerak di bidang usaha industri lampu dengan tenaga surya. Kemudian Sagami Electric (PT Sagami Indonesia) dari Jepang, bidang usaha industri komponen elektronika. 

Selanjutnta Denso (PT Denso Indonesia) dari Jepang, bidang usaha industri suku cadang kendaraan bermotor. Kemudian Panasonic (PT Panasonic Manufacturing Indonesia) dari Jepang yang bergerak di bidang usaha industri barang elektronika, lalu Meiloon (PT Meiloon Technology Indonesia) dari Taiwan, bidang usaha industri speaker, audio dan video elektronik. 

Disusul Kenda Tire (PT Kenda Rubber Indonesia) dari Taiwan di bidang usaha industri ban. Berikutnya LG Electronics (PT LG Electronics Indonesia) dari Korea Selatan, bidang usaha industri perlengkapan elektronik. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement