Selasa 30 Jun 2020 17:57 WIB

Jokowi Senang Perusahaan Asing Masuk Indonesia

Jokowi ingin para investor terus dilayani dan dikejar.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Fuji Pratiwi
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat meninjau Kawasan Industri Terpadu Batang dan Relokasi Investasi Asing ke Indonesia, di Kedawung, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa (30/6). Dalam kunjungan tersebut, Presiden mengaku senang sudah ada tujuh perusahaan dari berbagai negara yang merelokasi pabriknya ke Indonesia.
Foto: ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat meninjau Kawasan Industri Terpadu Batang dan Relokasi Investasi Asing ke Indonesia, di Kedawung, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa (30/6). Dalam kunjungan tersebut, Presiden mengaku senang sudah ada tujuh perusahaan dari berbagai negara yang merelokasi pabriknya ke Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, BATANG -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku senang lantaran ada tujuh perusahaan asing yang merelokasi pabriknya dari China dan beberapa negara lain ke Indonesia. Sebab tahun lalu, Indonesia tak berhasil menarik satu pun perusahaan yang merelokasi pabriknya dari China.

Total nilai investasi ketujuh perusahaan tersebut sebesar 850 juta dolar AS atau sekitar Rp 11,9 triliun. Tak tanggung-tanggung, potensi serapan tenaga kerja oleh tujuh investor tersebut diproyeksi mencapai 30 ribu orang.

Baca Juga

"Saya senang, hari ini sudah ada yang masuk tujuh (investor). Saya minta terus dilayani dan dikejar, disampaikan fasilitas apa yang ingin kita berikan, baik itu urusan lahan, izin, listrik, gas," kata Jokowi dalam kunjungan kerja ke Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah, Selasa (30/6).

Sejak tahun lalu, Indonesia memang mengincar relokasi pabrik oleh banyak perusahaan di China. Relokasi itu sebagai imbas tingginya bea impor yang ditetapkan Amerika Serikat (AS).

Sayangnya, tahun lalu Indonesia belum optimal dalam menggaet investor yang berniat hengkang dari China tersebut. okowi menyebut tak satupun yang melirik Indonesia sebagai lokasi pabrik yang baru.

"Jangan sampai peristiwa tahun lalu terjadi lagi. Ada relokasi 33 perusahaan cari China, kita satupun enggak dapat," ujar Jokowi.

Belajar dari pengalaman di masa lalu, Indonesia pun bersolek. Investor digandeng masuk dan ditawarkan berbagai fasilitas menarik. Termasuk, dengan membangun kawasan industri yang membuat para investor tak perlu pusing memikirkan urusan lahan. Perkara lahan inilah, yang menurut presiden menjadi ganjalan terbesar bagi calon investor.

"Kalau ada masalah, kita akan back up, bantu agar masalah itu bisa diselesaikan. Tetapi kalau yang belum memiliki lahan tanah, silakan gunakan kawasan industri Batang ini," ujar Jokowi.

Usaha yang dilakukan pemerintah pun membuahkan hasil. Sampai pertengahan 2020 ini, sudah ada tujuh investor asing yang memastikan diri untuk merelokasi pabriknya ke Indonesia. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement