REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Xavi Hernandez baru-baru ini menyatakan akan menjadi pelatih Barcelona. Namun, terlepas dari pernyataannya tersebut ia diperkirakan tidak berada di bangku cadangan Barcelona dalam waktu dekat, meskipun ada banyak klub besar lainnya yang mengantre untuk memberinya kesempatan.
Menurut apa yang dipelajari Marca, pelatih Al-Sadd itu telah menerima lebih dari satu panggilan selama pandemi dari mantan rekan setimnya di ruang ganti Barcelona. Beberapa ingin agar pelatih Al-Sadd itu kembali ke Camp Nou segera setelah kontrak Quique Satien berakhir.
Namun, hubungan antara Xavi dan Presiden Josep Maria Bartomeu tidak jelas, terutama setelah upaya untuk merekrut mantan gelandang itu gagal pada Januari. Selain itu, pada musim panas 2021 akan ditetapkan pemilihan presiden Barcelona dan Victor Font, kandidat yang paling sesuai dengan Xavi diperkirakan akan maju.
Di sisi lain, ada juga masalah kecil terkait kesetiaan kepada klub Qatar, yang memberi kesempatan pada pelatih yang belum teruji itu. Dia ingin mengakhiri musim yang bertanggung jawab atas Al-Sadd. Meskipun kemungkinan memenangkan gelar telah hilang, Al-Sadd tetap terlibat dalam fase grup Liga Champions Asia dan Xavi ingin memimpin klubnya di sisa turnamen itu.
Inilah sebabnya mengapa dalam waktu dekat Xavi tidak bisa bersama mantan klubnya, namun semua orang tahu bahwa sepakbola dapat berubah dengan sangat cepat dan empat hasil buruk dapat mempercepat hal-hal, bahkan reuni yang paling tidak mungkin antara Xavi dan Bartomeu.