Seorang gembala Palestina menggembalakan kawanannya di sebelah desa Tepi Barat Al Fasayil, di Lembah Yordan, Selasa, 30 Juni 2020. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tampaknya bertekad untuk melaksanakan janjinya untuk mulai mencaplok bagian-bagian Tepi Barat yang diduduki, mungkin secepat Rabu. (FOTO : AP / Oded Balilty)
Seorang gembala Palestina menggembalakan ternaknya di sebelah Pemukiman Yahudi Tepi Barat Tomer di Lembah Jordan, Selasa, 30 Juni 2020. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tampaknya bertekad untuk melaksanakan janjinya untuk mulai mencaplok bagian-bagian Tepi Barat yang diduduki, mungkin segera hari Rabu. (FOTO : AP / Oded Balilty)
Para petani Palestina mengendarai truk bermuatan terong dekat kota Tepi Barat Jericho di Lembah Jordan, Selasa, 30 Juni 2020. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tampaknya bertekad untuk melaksanakan janjinya untuk mulai mencaplok bagian-bagian Tepi Barat yang diduduki, mungkin secepat Rabu. (FOTO : AP / Oded Balilty)
Tentara Israel menjaga stasiun bus di persimpangan Tapuach di sebelah kota Nablus, Tepi Barat, Selasa, 30 Juni 2020. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tampaknya bertekad untuk melaksanakan janjinya untuk mulai mencaplok bagian-bagian Tepi Barat yang diduduki, mungkin sebagai Rabu. (FOTO : AP / Oded Balilty)
Unta berjalan di dekat desa Tepi Barat Al Fasayil, di Lembah Yordan, Selasa, 30 Juni 2020. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tampaknya bertekad untuk melaksanakan janjinya untuk mulai menganeksasi bagian-bagian Tepi Barat yang diduduki, mungkin secepat Rabu . (FOTO : AP / Oded Balilty)
Pandangan pemukiman Yahudi Tepi Barat di Maale Efrayim di Lembah Jordan, Selasa, 30 Juni 2020. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tampaknya bertekad untuk melaksanakan janjinya untuk mulai mencaplok bagian-bagian Tepi Barat yang diduduki, mungkin segera setelah itu. seperti hari Rabu. (FOTO : AP / Oded Balilty)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rencana Israel untuk mencaplok wilayah-wilayah tertentu di Tepi Barat menuai penolakan dan kecaman dari komunitas internasional.
Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, dipandang sebagai wilayah pendudukan di bawah hukum internasional, sehingga membuat semua pemukiman Yahudi di sana - serta aneksasi yang direncanakan - ilegal. Otoritas Palestina mengancam akan menghapuskan perjanjian bilateral dengan Israel jika aneksasi dilanjutkan yang akan merusak solusi dua negara.
sumber : AP
Advertisement