Rabu 01 Jul 2020 01:11 WIB

Christina Aguilera Pertahankan Nama Aslinya

Christina Aguilera tak ingin nama aslinya diganti ketika mengawali karier musiknya.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Christina Aguilera sempat diminta ganti nama karena dinilai terlalu etnik, panjang, dan rumit.
Foto: EPA
Christina Aguilera sempat diminta ganti nama karena dinilai terlalu etnik, panjang, dan rumit.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Christina Aguilera hampir saja tak bisa debut sebagai penyanyi dengan nama aslinya. Beberapa eksekutif industri musik sempat meminta Christina mengganti nama belakangnya karena dianggap terlalu etnis.

"Saya ingat saat pertama kali saya datang, ada perdebatan besar mengenai perubahan nama belakang saya," jelas Christina, seperti dilansir Fox News.

Baca Juga

Christina mengatakan para pelaku bisnis di sekitarnya menilai nama belakangnya terlalu etnik, panjang, dan rumit. Mereka sempat mengusulkan nama panggung Christina Agee kepadanya.

"Christina Agee merupakan sebuah opsi, namun jelas itu tak akan terjadi," pungkas penerima lima penghargaan Grammy ini.

Christina menentang rencana penggantian nama tersebut. Dia ingin tetap bisa menggunakan nama belakangnya. Christina mengatakan nama tersebut sudah dia gunakan sejak dia merintis karier sebagai bintang Disney muda.

Selain itu, Christina juga ingin mempertahankan warisan budaya yang dia miliki. Oleh karena itu, Christina tak ingin mengubah nama belakangnya saat debut sebagai penyanyi.

"Menjadi orang Latina adalah bagian dari warisan (budaya) saya dan siapa saya. Saya memperjuangkan nama belakang saya sepanjang hidup saya," cerita Christina.

Kecintaan Christina akan latar belakangnya juga tercermin dalam karya-karyanya. Penyanyi yang pernah masuk nominasi Grammy sebanyak 20 kali ini memiliki satu album berbahasa Spanyol Mi Reflejo. Album ini dirilis dua dekade lalu pada 2000.

"Semua terdengar lebih baik dalam bahasa Spanyol, mari jujur," ungkap Christina.

Christina memiliki darah Ekuador dari sang ayah dan darah Eropa dari sang ibu. Latar belakang ini kerap membuat Christina dianggap kurang "Latin" oleh sebagian orang.

Terlebih, Christina tidak bisa berbicara bahasa Latin dengan lancar. Meski berdarah campuran, Christina mengatakan dia merupakan seorang perempuan Latina yang bangga akan etnisnya.

"Saya tidak harus membuktikan etnisitas saya kepada siapa pun. Saya tahu siapa diri saya," kata Christina.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement