REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta yang membidangi perekonomian mengapresiasi pembangunan Stadion Internasional Jakarta (JIS) yang kini sudah mencapai 23,63 persen atau lebih cepat dari rencana awal. Kendati demikian, Komisi B DPRD DKI Jakarta tetap memberikan catatan pada pembangunan stadion tersebut.
Anggota Komisi B yang juga Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi meminta PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebagai pelaksana pembangunan memperhatikan fasilitas pendukung stadion, seperti jalan sebagai akses masuk, dan fasilitas umum lainnya bagi masyarakat. Sebab, Stadion JIS ini akan menjadi salah satu ikon Jakarta.
"Jangan hanya pikirkan stadionnya saja, tapi pikirkan juga akses menuju ke sananya, seperti pelebaran jalan. Kalau memang lokasi (lahan) di kanan kiri masih bisa diambil Pemprov, saya minta itu segera diamankan,” ujar Prasetio saat peninjauan ke lokasi pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) yang berada di Jakarta Utara, Senin (29/6) dalam keterangan DPRD DKI yang dikutip Selasa (30/6).
Prasetio mengatakan lahan tersebut dapat dibuat fasilitas olah raga bagi masyarakat yang dapat digunakan secara gratis atau tanpa dipungut biaya. Selain itu, lahan tersebut juga dapat dijadikan ruang terbuka hijau untuk menambah estetika stadion.
Tak hanya itu, Prasetio juga meminta agar Jakpro membuat sarana olahraga yang bisa digunakan masyarakat umum secara gratis seperti jogging track serta ruang ketiga atau taman. Fasilitas tersebut akan membuat orang nyaman saat ke stadion, sekaligus dapat jadi tempat wisata juga.
"Turun dari transportasi bisa menikmati taman dan menghirup udara segar, ini kan membuat orang sehat juga,” ujarnya.
Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, Abdul Aziz. Ia berharap Pemprov DKI segera mendata lahan penduduk sekitar untuk menunjang fasilitas stadion. Ia berharap tanah penduduk di sekitar stadion dapat diambil alih oleh Pemprov DKI untuk diubah menjadi taman yang luas.
"Sehingga penonton yang mau kesini bisa lebih leluasa. Bisa juga dibuat untuk parkir,” kata dia.
Menurutnya, lahan parkir menjadi salah satu pembangunan yang harus diprioritaskan oleh JakPro. Sebab meskipun telah disediakan beberapa alternatif transportasi umum untuk menuju stadion, dipastikan masih banyak masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi.
“Kita tau sendiri kalau di Jakarta ini tidak mudah juga memaksa golongan menengah untuk menggunakan kendaraan umum, jadi memang harus disiapkan fasilitasnya tidak sampai timbul kemacetan,” katanya.
Direktur Utama PT Jakpro Dwi Wahyu Daryoto mengaku telah melakukan simulasi lalu lintas untuk memastikan tidak akan terjadi kemacetan di sekitar stadion apabila sudah beroperasi pada 2022. Ia juga sudah berkoordinasi dengan PT Pembangunan Jaya Ancol untuk membangun park and ride bagi para penonton pertandingan sepak bola atau hanya sekadar berwisata ke stadion bertaraf internasional ini.
“Jadi nanti kita bikin park and ride di Ancol. Semua bus penonton parkirnya di sana, lalu kita siapkan bus TransJakarta (TJ) pengumpan ke stadion. Jadi bisa mengurangi kemacetan sekitar JIS,” tuturnya.
Untuk fasilitas penunjang, Dwi mengatakan, Jakpro telah menyiapkan beberapa sarana olahraga yang bisa dimanfaatkan seperti jogging track, flying fox, panjat dinding (walk climbing) dan terjung lenting (bungee jumping). Ia menambahkan beberapa fasilitas tersebut tidak gratis atau berbayar.