REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom Universitas Airlangga, Wasiaturahma menilai perlu bagi pemerintah untuk membuka keran investasi. Menurutnya, hal tersebut dapat mendorong perekonomian untuk segera bangkit akibat pandemi Covid-19.
"Ketika investasi masuk, bisnis akan tumbuh. Otomatis butuh banyak tenaga kerja," kata Wasiaturahma dalam keterangan tertulis, Selasa (30/6).
Wasiaturahma mengatakan, jika masyarakat bekerja kembali maka tingkat konsumsi akan terjaga hingga mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, menurutnya, pemerintah juga perlu mempermudah masuknya penanaman modal tersebut.
Wasiaturahma mengungkapkan bahwa perekonomian dunia saat ini terpukul karena pandemi Covid-19. Dia mengatakan, banyak investor besar meninggalkan negara ramah investasi seperti India dan China akibat wabah yang terjadi.
Dia mengatakan, para penanam modal itu saat ini masih dalam posisi menunggu dan mencari peluang usai pandemi. Menurutnya, momentum ini bisa dimanfaatkan Indonesia untuk memulihkan ekonomi.
"Ini peluang agar investor-investor mengalihkan perhatiannya ke Indonesia dan berperan dalam pemulihan ekonomi," katanya.
Namun, dia berpendapat bahwa masuknya para penanam modal itu perlu didukung dengan kemudahan regulasi yang saat ini tumpang tindih. Dia mengatakan, kerumitan tersebut bisa dirampingkan melalui Omnibus Law yang saat ini tengah dibahas DPR dan pemerintah.
"Saat investor masuk, akan terbuka lapangan kerja. Sektor-sektor yang terdampak Covid-19 akan kembali bergerak," katanya.