REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk masih membukukan laba bersih Rp 5,86 triliun pada kuartal pertama 2020 di tengah kondisi industri yang penuh tantangan. Perseroan mencatat pendapatan konsolidasi kuartal pertama 2020 sebesar Rp 34,19 triliun. Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi (EBITDA) sebesar Rp18,76 triliun.
Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa menjelaskan pencapaian itu dikontribusi oleh Digital Business Telkomsel dan fixed broadband IndiHome sebagai mesin pertumbuhan Perseroan yang mencatatkan pertumbuhan masing-masing 16,3 persen dan 19,7 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
"Kedua lini bisnis ini diharapkan dapat menjadi andalan bagi pertumbuhan bisnis perusahaan di masa depan," katanya.
Ia menambahkan pihaknya memprioritaskan lini bisnis yang memiliki prospek pertumbuhan yang baik, disertai upaya-upaya untuk memperoleh pendapatan yang berkualitas sehingga dapat meningkatkan margin profitabilitas dan menjaga pertumbuhan kinerja yang sustainable ke depan.
Pada dasarnya, lanjut dia, Telkom memiliki portfolio bisnis yang beragam, sehingga tidak terlalu bergantung pada salah satu segmen bisnis.
"Jika terjadi pelemahan di salah satu segmen, maka akan diimbangi dengan pertumbuhan di segmen lainnya," katanya.
Meski dalam kondisi persaingan yang ketat di industri telekomunikasi, Ririek mengatakan, Telkom terus membangun infrastruktur broadband baik untuk mobile maupun fixed line guna menjamin pertumbuhan bisnis di masa depan.
"Penyerapan belanja modal Perseroan di kuartal I 2020 sebesar Rp 3,7 triliun. Selain membangun infrastruktur broadband (digital connectivity), TelkomGroup secara intensif terus mengembangkan digital platform dan digital service sebagai value added dari core competency perusahaan agar terus tumbuh dan berkembang," katanya.
Sementara itu, berdasarkan laporan keuangan Telkom dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, emiten dengan kode saham TLKM mencatatkan pendapatan sebesar Rp 34,19 triliun sepanjang kuartal I 2020, menurun sekitar 1,88 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 34,84 triliun.
Pada periode sama, laba bersih perseroan sebesar Rp5,86 triliun, turun sekitar 6,17 persen dari laba kuartal pertama 2019 yang sebesar Rp 6,22 triliun.