Rabu 01 Jul 2020 05:59 WIB

10 Wilayah Kerja Puskesmas Sukabumi Terbesar Kasus DBD

Masyarakat diimbau bersama-sama menjaga kebersihan di rumah masing-masing.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas melakukan pengasapan (fogging)  untuk bersiaga menghadapi peningkatan kasus demam berdarah (ilustrasi)
Foto: ANTARA/ASEP FATHULRAHMAN
Petugas melakukan pengasapan (fogging) untuk bersiaga menghadapi peningkatan kasus demam berdarah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sebanyak 10 wilayah puskesmas di Kabupaten Sukabumi menjadi wilayah terbanyak kasus demam berdarah dengue (DBD). Di mana wilayah tersebut tersebar baik di utara dan selatan Kabupaten Sukabumi. "Ada 10 besar wilayah kerja puskesmas yang tinggi kasus DBD nya," ujar Wakil Supervisor DBD Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi Joppy JR kepada wartawan, Selasa (30/6).

Hal ini didasarkan data kasus DBD positif maupun suspect pada rentang Januari hingga Juni 2020. Rinciannya yakni Puskemas Karawang 52 kasus, Cikembar 51 kasus, Cicurug 42 kasus, Jampangkulon 35 kasus, Parungkuda 12 kasus. Selanjutnya Puskesmas Palabuhanratu 11 kasus, Gunungguruh 11 kasus, Kebonpedes 10 kasus, Citarik 10 kasus, dan Sukaraja 7 kasus.

Baca Juga

Di tempat tersebut, Joppy mengatakan, telah dilakukan sosialisasi penanggulangan bahaya penyakit DBD kepada masyarakat. Tahapan berikutnya yakni dilakukan kunjungan rumah dan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

Joppy menuturkan, setelah tahapan itu akan dilakukan pengasapan atau fogging. Ia mengatakan sejumlah tahapan ini harus dilakukan dalam penanganan kasus DBD. "Untuk mencegah penyebaran DBD, kami mengimbau masyarakat mari sama-sama menjaga kebersihan di rumah masing-masing," imbuh Fahmi. Misalnya membersihkan halaman rumah, lingkungan dan tempat yang bisa tergenang air hujan.

Joppy menuturkan, tempat yang tergenang air bisa menjadi lokasi perindukan nyamuk DBD. Medianya seperti kaleng bekas, ban bekas maupun botol air mineral. Warga disarankan menimbun barang tersebut dan jangan dibuang sembarangan.

Warga juga ldiminta menguras bak kamar mandi secara rutin. Selain itu toren air diberi bubuk abate. "Dinkes menyediakan dan memasok bahan abate ke Puskesmas," kata dia.

Intinya sambung Joppy, Dinkes berharap masyarakat menggiatkan gerakan PSN dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Upaya tersebut dinilai efektif dalam menekan penyebaran penyakit DBD dan penyakit lainnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement