REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat Joe Biden mengatakan tidak akan mengadakan kampanye pilpres selama pandemi Covid-19. Menurutnya, itu merupakan keputusan terbaik untuk dirinya dan warga AS.
"Saya akan mengikuti perintah dokter, tidak hanya untuk saya, tapi juga negara, dan itu berarti saya tidak akan mengadakan rapat umum. Saya kira ini adalah kampanye yang tidak biasa dalam sejarah modern," kata Biden dalam sebuah konferensi pers di Dalware pada Selasa (30/6), dikutip laman BBC.
Biden mengaku belum menjalani tes Covid-19. Dia pun sengaja membatasi penampilannya di depan umum. Sebagai gantinya, Biden melakukan wawancara di studio televisi sementara di ruang bawah tanahnya.
Dalam konferensi pers di Dalware, Biden mengkritik pesaingnya, yakni petahana Presiden Donald Trump dalam menangani pandemi Covid-19. "Bulan demi bulan, ketika para pemimpin lain dan negara-negara lain mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengendalikan virus, Donald Trump mengecewakan kita," kata Biden.
Tak hanya mengkritik, dia turut mengejek Trump dengan menyebutnya presiden masa perang. "Sepertinya presiden masa perang kita menyerah, mengibarkan bendera putih, dan meninggalkan medan perang," ujar Biden.
Kasus Covid-19 di AS masih mengalami peningkatan signifikan. Pada Selasa lalu, Negeri Paman Sam melaporkan lebih dari 40 ribu kasus baru. Itu merupakan yang keempat kalinya dalam lima hari terakhir.
Sejauh ini, AS memiliki lebih dari 2,6 juta kasus Covid-19. Korban meninggal di sana sudah nyaris mencapai 130 ribu jiwa.