REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- India mengerahkan howitzer dan tank ke wilayah timur Ladakh, lokasi di mana ketegangan meningkat setelah pasukan India bentrok dengan China soal perbatasan.
The Hindustan Times melaporkan bahwa negara itu mengerahkan tank tipe T-90 di sepanjang Garis Kontrol Aktual (LAC) antara kedua negara, dan Lembah Galwan, tank tipe itu mampu melontarkan amunisi dengan diameter 155 milimeter. Harian india itu menyebut langkah tersebut dianggap sebagai upaya untuk menciptakan perdamaian di wilayah. Tank yang dikerahkan itu bertujuan untuk melakukan antisipasi terhadap situasi negatif apa pun.
Para pejabat tinggi militer India dan China pada Selasa dijadwalkan akan bertemu di Chushul, sebuah daerah di Ladakh untuk mengurangi ketegangan antara kedua pihak. Upaya tentara India untuk mengerahkan tank ke daerah itu terjadi setelah Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) memperkuat militernya dengan kendaraan pengangkut personel lapis baja dan tenda militer di wilayah tersebut.
India juga memasang sistem pertahanan rudal darat-ke-udara di Ladakh di Pegunungan Himalaya setelah konflik soal perbatasan dengan China.
Sengketa perbatasan
Pertempuran perbatasan antara China dan India dimulai pada 5 Mei di Lembah Galwan di Ladakh, disusul oleh bentrokan lain di lintasan Nakula, Provinsi Sikkim, India timur laut tiga hari kemudian. Itu adalah pertama kalinya sejak 1975 China dan India terlibat dalam bentrokan militer yang fatal di sepanjang perbatasan kedua negara, meskipun ketegangan perbatasan sudah berlangsung selama lebih dari tujuh dekade.
China mengklaim wilayah di timur laut India, sementara New Delhi menuduh Beijing menduduki wilayahnya di dataran tinggi Aksai Chin di Himalaya, yang termasuk bagian dari wilayah Ladakh.