Rabu 01 Jul 2020 12:11 WIB

Penderitaan Pabrik-Pabrik Asia Mereda

Aktivitas pabrik di China, Vietnam dan Malaysia mulai beroperasi.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Pekerja menyelesaikan rakitan kendaraan di pabrik Dongfeng, Provinsi Hubei, China. Indeks pembelian manajer China tercatat meningkat pada Februari.
Foto: Chinatopix via AP
Pekerja menyelesaikan rakitan kendaraan di pabrik Dongfeng, Provinsi Hubei, China. Indeks pembelian manajer China tercatat meningkat pada Februari.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Bulan Juni menunjukkan tanda-tanda penderitaan pabrik-pabrik di Asia mulai mereda. Bangkitnya aktivitas di China memberikan harapan pada kawasan ini telah melewati dampak terburuk pandemi virus corona pada perekonomian.

Namun, lambannya permintaan global dan kekhawatiran gelombang kedua wabah virus corona akan menurunkan optimisme prospek ke depan. Sehingga pemerintah tetap harus membantu perekonomian yang terguncang.

Setelah pemerintah China melonggarkan sejumlah kebijakan pembatasan sosial, aktivitas pabrik-pabrik di China pada bulan Juni sudah mulai tumbuh. Begitu pun dengan aktivitas di pabrik-pabrik Vietnam dan Malaysia. Memang masih menunjukkan perlambatan, tapi stabil bergerak menuju pemulihan.

Sementara itu, aktivitas manufaktur di Jepang dan Korea Selatan (Korsel) masih menyusut. Ini menunjukkan bagaimana pandemi memukul keras perekonomian dua negara itu yang sangat tergantung pada ekspor, walaupun penurunan sudah melambat.

"Dalam tahap ini kesempatan sektor manufaktur dalam pulih V-shape cukup kecil," kata ekonom di IHS Markit Joe Hayes, Rabu (1/7).

Hayes salah satu ekonom yang mengumpulkan survei Caixin/Markit Manufacturing Purchasing Managers’ Index (PMI). PMI digunakan untuk mengukur performa sektor manufaktur sebuah negara.

"Kami masih menunggu tanda-tanda kemajuan berarti di sektor manufaktur Jepang, PMI bulan Juni gagal mencapai tahap pemulihan secara substansial," tambah Hayes.

PMI Vietnam dan Malaysia juga mulai merangkak naik di atas 50, yang menandakan mereka mulai keluar dari kontraksi. Artinya pemerintah kedua negara itu membawa negara mereka keluar dari penderitaan yang disebabkan pandemi.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement