Rabu 01 Jul 2020 12:57 WIB

Melbourne Kembali Lockdown Wilayah Pinggiran Utara

Pembatasan pergerakan dilakukan terkait kasus Covid-19 \melonjak selama dua pekan.

Pemerintah kota Melbourne kembali melakukan lockdown terhadap wilayah pinggiran bagian utara (Foto: ilustrasi Covid-19 Melbourne)
Foto: EPA
Pemerintah kota Melbourne kembali melakukan lockdown terhadap wilayah pinggiran bagian utara (Foto: ilustrasi Covid-19 Melbourne)

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Pemerintah kota Melbourne kembali melakukan lockdown terhadap wilayah pinggiran bagian utara. Hal ini mengakibatkan pembatasan pergerakan terhadap sekitar 300.000 orang selama satu bulan mulai Rabu (1/7) malam. Hal ini dilakukan untuk menahan risiko penularan Covid-19 setelah mencatat lonjakan kasus selama dua pekan terakhir di negara bagian terpadat kedua di Australia itu.

Laman reuters melaporkan, negara bagian Victoria mencatat 73 kasus baru dari 20.682 tes pada Selasa (30/6), menyusul peningkatan 75 kasus pada hari Senin (29/6). Perdana Menteri Victoria, Daniel Andrews, memperingatkan bahwa kembalinya pembatasan yang lebih luas di seluruh kota tetap memungkinkan.

Baca Juga

"Jika kita semua tetap bersama selama empat pekan ke depan, kita dapat memperoleh kembali kendali atas transmisi komunitas di seluruh metropolitan Melbourne," kata Andrews, Rabu.

Lonjakan kasus-kasus baru di Victoria dikaitkan dengan staf di hotel-hotel yang menampung para pelancong yang tidak mengikuti protokol karantina. Otoritas negara bagian Victoria telah mengumumkan penyelidikan atas masalah ini.

Mulai Rabu tengah malam, lebih dari 30 wilayah pinggiran kota di Victoria akan kembali memberlakukan pembatasan tahap tiga, tingkat terketat ketiga dalam penguncian untuk mengendalikan pandemi. Hal itu berarti orang-orang akan diharuskan tinggal di rumah kecuali untuk belanja bahan makanan, urusan kesehatan, pekerjaan atau pengasuhan, dan olahraga.

Pembatasan akan disertai dengan uji cepat yang diharapkan pihak berwenang akan meluas ke setengah populasi daerah yang terkena dampak, dan yang perbatasannya akan dipatroli. Langkah-langkah tersebut dilakukan saat pembatasan di seluruh negara bagian Victoria, dengan restoran, gimnasium, dan bioskop dibuka kembali dalam beberapa pekan terakhir.

Australia bernasib lebih baik daripada banyak negara dalam pandemi ini, dengan sekitar 7.830 kasus dan 104 kematian. Namun, lonjakan kasus baru-baru ini telah memicu kekhawatiran gelombang kedua COVID-19, menggemakan keprihatinan yang diungkapkan di negara-negara lain.

sumber : Reuters/Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement