Rabu 01 Jul 2020 15:18 WIB

Ilmuwan Deteksi Lubang Hitam 'Terlapar' yang Pernah Diamati

Ilmuwan mendapati quasar di lubang hitam yang berukuran 34 miliar matahari.

Rep: Rizkyan adiyudha/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilmuwan mendeteksi quasar terbesar yang pernah diamati.
Foto: Skymapper Southern Survey
Ilmuwan mendeteksi quasar terbesar yang pernah diamati.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lubang hitam tumbuh dengan mengonsumsi material apapun yang berada disekitarnya dalam batasan massa tertentu. Lubang hitam atau Blackhole tidak bisa menyerap materi dengan massa lebih besar dari pada miliknya sendiri karena gravitasi mereka harus mengalahkan daya tarik objek yang akan dilahap.

Menukil laman Iflscience, Rabu (1/7) sebuah letupan cahaya atau yang biasa disebut Quasars kerap terjadi usai lubang hitam mengonsumsi sebuah objek. Semakin besar objek yang dikonsumsi lubang hitam maka semakin terang juga Quasars yang tercipta.

Baca Juga

Para astronom mendapati bahwa aturan tersebut tidak berlaku bagi Quasars J215728.21-360215.1. Quasars paling terang itu berada di lubang hitam yang berukuran 34 miliar kali lebih besar dari matahari.

Saking besarnya, lubang hitam tersebut harus mengonsumsi massa setara dengan matahari untuk menopang kehidupannya. Beruntung blackhole itu berjarak sangat jauh dari bumi.

Penulis tentang lubang hitam dari Universitas Nasional Australia, Dr. Christopher Onken menjelaskan peristiwa alam tersebut. Dia mengatakan, massa lubang hitam J215728.21-360215.1 juga sekitar 8.000 kali lebih besar dari lubang hitam di pusat Bimasakti.

"Jika lubang hitam Bimasakti ingin tumbuh sebesar itu maka dia harus menelan dua pertiga dari semua bintang-bintang di galaksi kita," katanya.

Onken mengatakan, timnya mengukur massa dengan mengamati kecepatan yang dihisap lubang hitam dalam magnesium terionisasi. Hal itu menghasilkan garis spektral yang berbeda. Kecepatan ini ditentukan oleh gravitasi J215728.21-360215.1, yang pada gilirannya tergantung pada massanya.

Bahkan estimasi minimum awal untuk massa J215728.21-360215.1 adalah dua kali lipat setiap lubang hitam yang diketahui seusia. Dia mengatakan, sejak itu ada beberapa penemuan yang mengisi kesenjangan tetapi tidak ada yang melampaui.

Sejak penemuan J215728.21-360215 sebuah lubang hitam yang bahkan lebih aneh telah ditemukan dengan ukuran hanya satu miliar massa matahari. Tetapi jauh lebih muda bahkan lebih sulit untuk dijelaskan.

Onken mengatakan bahwa manusia masih tidak tahu bagaimana benda-benda ini muncul. Namun astronom menemukan dan mengukurnya dengan akurat memberi publik potongan-potongan untuk akhirnya mengumpulkan gambar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement