REPUBLIKA.CO.ID, KOPENHAGEN -- Lingkaran politik Denmark dan komunitas imigran Muslim di Denmark kini merasa khawatir tentang Qatar mengambil kendali salah satu lembaga Islam paling penting di negara itu. Hal ini disampaikan dalam salah satu laporan media lokal.
Sebuah sumber menambahkan Qatar bisa ikut campur dalam pengelolaan Masjidil Haram di ibu kota Denmark, setelah memberikan hampir seperempat miliar dolar dalam bentuk sumbangan. Sumbangan ini membantu mereka mengubah tim yang mengelola masjid dengan membeli loyalitas.
Dilansir di The Arab Weekly, Dewan direksi Masjid Agung Kopenhagen yang menyandang nama resmi Pusat Peradaban Hamad Bin Khalifa, di Jalan Rovsingsgade, di wilayah luar Norrebro di Kopenhagen, telah diganti. Qatar meraih mayoritas absolut di dewan baru, sehingga melengkapi kuasa kontrol penuh atas masjid tersebut.
Berdasarkan surat kabar Denmark yang beredar luas, Berlingske, salah satu dari lima anggota dewan baru adalah Shaheen al-Ghanem. Ia merupakan mantan direktur di Kementerian Awqaf dan Urusan Islam Qatar.