Rabu 01 Jul 2020 13:51 WIB

Jumlah Kunjungan Wisman Januari-Mei Turun 53,36 Persen

Sejak pandemi, masyarakat harus menahan diri untuk bepergian lintas negara.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Nidia Zuraya
Sejumlah turis asing asal Republik Ceko praktek membuat batik di Museum Batik Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (20/3/2019).
Foto: Antara/Harviyan Perdana Putra
Sejumlah turis asing asal Republik Ceko praktek membuat batik di Museum Batik Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (20/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan signifikan pada tingkat kunjungan wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia. Pada periode Januari hingga Mei, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara turun 53,36 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu, yaitu menjadi 2,9 juta orang.

Dari total tersebut, sebanyak 1,2 juta orang di antaranya berkunjung pada Januari, ketika pandemi belum menyebar ke banyak negara. Sementara itu, pada Mei saja, jumlah kunjungan turis mengalami kontraksi hingga 86,90 persen, menjadi 163.600 orang.

Baca Juga

Kepala BPS Suhariyanto menyebutkan, penyusutan ini merupakan gambaran yang sudah diduga. Kebijakan restriksi mobilisasi untuk menekan laju penyebaran virus corona menyebabkan masyarakat harus menahan diri untuk bepergian, terutama lintas negara.

Dampak pandemi ke sektor pariwisata sebenarnya sudah terjadi sejak Februari, meskipun pemerintah baru menyampaikan kasus Covid-19 pertama di Indonesia pada awal Maret. "Karena negara lain sudah menghadapi Covid-19 lebih awal, maka tekanan ke pariwisata sudah terasa sejak Februari," kata Suhariyanto dalam konferensi pers live streaming, Rabu (1/7).

Dari total 163.600 wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia pada Mei, sebanyak 70 persen di antaranya menggunakan angkutan darat. Sementara itu, 29,6 persen lainnya menggunakan angkutan laut. Sebagian besar di antaranya merupakan wisatawan dari Malaysia.

Di sisi lain, wisatawan yang memakai jasa angkutan udara pada Mei 2020 hampir mendekati nol. Kunjungan melalui pintu-pintu bandara utama mengalami penyusutan dalam. Misalnya, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, yang kontraksi sampai 99,57 persen. Begitupun Bandara Ngurah Rai, Bali, dan Bandara Juanda di Surabaya yang menyusut masing-masing 99,99 persen dan 99,92 persen dibandingkan Mei 2019.

Berdasarkan kebangsaan, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada Mei 2020 dari semua negara mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu. Misalnya, jumlah turis dari Yaman, Kuwait dan Prancis yang mendekati penyusutan toal hampir 100 persen.

Kontraksi dalam juga terlihat pada data akumulasi periode Januari hingga Mei. Pada lima bulan pertama 2020, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara turun 53,36 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu, yaitu menjadi 2,9 juta orang. Dari total tersebut, sebanyak 1,2 juta orang di antaranya berkunjung pada Januari, ketika pandemi belum menyebar ke banyak negara.

Merujuk pada data ini, Suhariyanto menyebutkan, performa wisatawan mancanegara memang terdampak dalam akibat Covid-19. Pemerintah sudah menyiapkan berbagai langkah untuk pemulihan, namun tetap butuh waktu mengingat belum ada yang dapat memastikan kapan pandemi berakhir.

"Paling penting, bagaimana kita semua patuh terhadap protokol kesehatan yang sudah digariskan," ujar Suhariyanto.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement