REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Mantan perdana menteri Malaysia Mahathir Mohamad meminta Muslim di seluruh dunia berhenti bertarung satu sama lain. Muslim seharusnya fokus bersatu melawan Isreal. Hal itu disampaikannya dalam wawancara di televisi Lebanon Al-Mayadeen yang tayang pada Selasa (1/7).
Mahathir menyayangkan negara yang didominasi Muslim malah sibuk bertarung satu sama lain. Kondisi ini malah menguntungkan Israel dan sekutunya.
"Saya tahu ada kekuatan besar yang ingin melihat ketidakstabilan di negara-negara Muslim. Kami malah melakukan hal seperti menolong Israel dengan bertarung satu sama lain," kata Mahathir di progam itu, dikutip dari Jerusalem Post, Selasa (30/6).
Mahathir menganggap Israel dan sekutunya punya kekuatan untuk terus mengadu domba negara Muslim. "Israel jadi tak perlu repot membunuh Muslim karena kita melakukannya sendiri untuk mereka," kata Mahathir.
Mahathir mengingatkan Muslim mengembalikan fokus ke Israel karena menyerobot Palestina. Bahkan Israel merencanakan aneksasi Tepi Barat guna mengukukuhkan posisinya.
"Seluruh Israel dibentuk dari tanah Palestina. Itu sungguh salah, makanya kita harus menentang pembentukan negara Israel," ujar Mahathir.
Mahathir menjelaskan alasan pemilihan tanah Palestina sebagai negara Israel oleh kekuatan besar yang bertindak sebagai backing. Israel sulit mendapat simpati di Eropa karena kaum Yahudi dimusuhi disana.
"Mereka bermasalah di Eropa dengan kaum Yahudi. Jadi mereka ingin membuat tanah air untuk Yahudi, dan mereka mengambil tanah Palestina," ucap Mahathir.
Namun Mahathir mengakui upaya melawan Israel bukanlah hal mudah. Sebab Israel didukung kekuatan politik besar di belakangnya yang siap pasang badan.
"Kekuatan besar mendukung Israel karena merekalah yang membuat negara Israel itu sendiri," ucap Mahathir.