REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank-bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) menyatakan saat ini likuiditas perbankan masih mencukupi. Apalagi ditambah dengan penempatan uang negara sebesar Rp 30 triliun.
Ketua Himbara Sunarso mengatakan nantinya Bank Himbara akan kembali menghimpun dana senilai Rp 60 triliun dari tabungan masyarakat untuk target penyaluran kredit senilai Rp 90 triliun.
"Kami berempat (BRI, BNI, Mandiri, BTN) harus cari dana lagi Rp 60 triliun, dari mana? Ya dari masyarakat maka tabungan harus kita tumbuhkan juga,” ujarnya saat konferensi pers di Menara Radius Bank Indonesia, Rabu (1/7).
Selain memastikan kecukupan likuiditas, lanjut Sunarso, penyaluran kredit senilai Rp 90 triliun, juga optimistis akan ada pertumbuhan demand kredit. Hal ini seiring l pembukaan kembali aktivitas ekonomi yang mampu menumbuhkan permintaan kredit.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, Bank Himbara telah melaporkan penggunaan dana dari penempatan uang negara yang senilai Rp 30 triliun.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk akan menggunakan dana tersebut untuk mendukung ekspansi kredit UMKM enam bulan ke depan sebesar Rp 122,50 triliun dengan komposisi segmen mikro sebesar 88,87 persen atau Rp 108,80 triliun. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk akan melakukan penyaluran kredit produktif, padat karya, ketahanan pangan, dan mendukung sistem logistik nasional dengan target Rp 21 triliun.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk akan melaksanakan ekspansi kredit pada sektor riil untuk korporasi, usaha menegah dan kecil serta consumer loan dalam tiga bulan ke depan senilai Rp 15,04 triliun. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk berencana penyaluran kredit pada Juli sampai Desember 2020 sebesar Rp 30,03 triliun yang didominasi oleh penyaluran KPR serta kredit lainnya di sektor perumahan.
“Ke segmen mana kita salurkan, ke segmen dan sektor yang dobutuhkan dan ada demand yang ada, dimana itu di aktivitas ekonomi yang sudah mulai bergerak kembali,” ucapnya.