REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno memberikan apresiasi untuk keterlibatan kepolisian dalam hal ini Polda Sumbar dalam pengendalian kasus Covid-19. Irwan menyebut dalam sebulan terakhir, grafik kasus virus corona di Sumbar sudah cukup terkendali di masa tatanan normal baru produktif aman dan bebas covid.
"Kepolisian maupun TNI, yang dapat mengamankan dan menjaga masyarakat untuk tetap patuh pada protokol kesehatan, sehingga terkendalinya Covid-19 di Sumatra Barat, sesuai dengan dikeluarkan oleh maklumat polri," kata Irwan Prayitno saat menghadiri syukuran Hari Bhayangkara di Markas Polda Sumbar, Rabu (1/7).
Irwan menyebut selama penanganan virus corona di Sumbar ada banyak sumbangsih dari aparat keamanan termasuk polisi. Seperti dalam melakukan tindakan pengamanan arus masuk dan keluar di perbatasan dengan provinsi lain dan pembatasan antar kabupaten kota di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Sekarang di masa new normal, Irwan berharap kepolisian tetap berjaga di posko chek point karena sekarang Sumbar melakukan pengawasan selektif di 9 pintu masuk jalur darat. "Saat ini kita tetap chek point menjaga orang masuk ke Sumatera Barat dengan kondisi sehat," ujar Irwan.
Irwan menjelaskan saat ini virus corona belum dapat dituntaskan sampai habis selagi obat atau antivirusnya belum ditemukan. Untuk itu, Irwan berharap masyarakat tetap waspada dengan mematuhi protokol covid agar tidak ada lagi penambahan kasus positif baru.
Sumbar saat ini baru tahap mampu mengendalikan kasus covid dengan bukti angka kesembuhan sudah mencapai 80 persen dan angka pertumbuhan kasus baru sudah mulai melandai. Irwan meminta kepolisian agar terus memberikan dukungan untuk mengatasi persoalan covid-19 di Sumbar.
"Dalam acara hari Bhayangkara Ke-74, kami tetap meminta dukungan bersama-sama mengatasi covid yang ada di Sumatra Barat dan kita sangat membutuhkan Kapolri untuk menjaga dari covid, sesuai dengan maklumatnya menjaga masyarakat untuk disiplin agar ikut protokol kesehatan," ujar Gubernur Sumbar.
Ikuti Whatsapp Channel Republika