Rabu 01 Jul 2020 17:17 WIB

Sempat Vakum, Pelaku Wisata di Aceh Mulai Tawarkan Paket

Pelaku pariwisata di Aceh mulai menawarkan paket wisata dengan protokol Covid-19.

Pelaku pariwisata di Aceh mulai menawarkan paket wisata dengan protokol Covid-19. Ilustrasi warga mengunjungi objek wisata religi Masjid Raya Baiturrahman di Banda Aceh, Aceh, Selasa (9/6/2020).
Foto: ANTARA/Ampelsa
Pelaku pariwisata di Aceh mulai menawarkan paket wisata dengan protokol Covid-19. Ilustrasi warga mengunjungi objek wisata religi Masjid Raya Baiturrahman di Banda Aceh, Aceh, Selasa (9/6/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH— Kalangan pelaku pariwisata di Aceh mulai menjual paket wisata setelah terhenti sejak tiga bulan terakhir akibat pandemi Covid-19.

Afri Rizki, pengelolaan usaha pariwisata Youth Holidaydi Banda Aceh, Rabu mengatakan, pihaknya sudah menawarkan paket sejak awal Juni lalu.

Baca Juga

"Paket yang kami tawarkan juga wisata alam, seperti selam dan perkemahan. Hingga kini sudah tiga paket yang terjual. Peminatnya masih sebatas wisatawan lokal atau hanya dari Aceh saja," kata Afri Rizki.

Afri Rizki yang juga Ketua Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (Asppi) Aceh Besar mengatakan peminat paket wisata yang ditawarkan cukup banyak. Mereka dari pegawai pemerintahan, karyawan swasta, bahkan mahasiswa dan pelajar

Dalam kondisi pandemi Covid-19 sekarang ini, lanjutnya, jumlah wisatawan dibatasi. Satu paket dibatasi maksimal 15 orang.

"Kami juga menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Setiap wisatawan yang mengikuti paket kami wajib memakai masker, menjaga jarak, cairan antiseptik tangan serta membawa peralatan makan sendiri," katanya.

Sementara itu, Rizal Faisal dari Alifa Tour dan Travel menambahkan usaha yang dilakoninya juga sudah menjual paket wisata.

"Tapi, baru satu yang laku dengan wisatawan pasangan suami istri luar Aceh. Mereka minta dibawa ke Sabang serta berkeliling di Banda Aceh," katanya.

Namun, menurut dia, di Banda Aceh belum semua destinasi wisata dibuka, sehingga wisatawan tersebut hanya dibawa mengunjungi beberapa masjid.

Saat ini, tambahnya, minat wisatawan Malaysia ke Aceh sangat besar, namun mereka tidak bisa berkunjung dikarenakan selain pandemi Covid-19, penerbangan ke Aceh juga masih terbatas.

Terkait protokol kesehatan, Rizal Faisal menyebutkan pihaknya juga menerapkan secara ketat. Bagi pembeli paket wisata diwajibkan menyertakan hasil tes swab.

"Kalau kami, minta dikirim terlebih dulu hasil swab. Kalau ada, baru kami setujui pembelian paketnya. Sedangkan pakai masker jaga jarak dan selalu menggunakan cairan pencuci tangan merupakan keharusan," katanya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi AcehJamaluddin mengatakan banyak lokasi pariwisata di Aceh sudah dibuka setelah sempat ditutup untuk mencegah penularan Covid-19.

"Kepala pengelola usaha pariwisata, kami ingatkan untuk mematuhi protokol kesehatan seperti yang ditetapkan Menteri Kesehatan, sehingga usaha tetap berjalan dan pencegahan Covid-19 tetap dilakukan," katanya.

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement