Rabu 01 Jul 2020 18:35 WIB

Pilkada Depok, IBH Calon Kuat Raih Rekomendasi PKS

Selain IBH, ada 3 nama bakal calon Wali Kota Depok dari hasil Pemira PKS.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Endro Yuwanto
Bakal calon Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono (IBH)/kiri.
Foto: Republika/Rusdy Nurdiansyah.
Bakal calon Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono (IBH)/kiri.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Bakal calon Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono (IBH), mengaku siap maju di Pilkada Depok yang akan berlangsung pada 9 Desember 2020. IBH yang merupakan kader PKS juga mengklaim berada di posisi teratas hasil survei internal PKS dari dua nama kader hasil Pemilihan Rakyat (Pemira) PKS lainnya.

"Ada tiga nama bakal calon Wali Kota Depok dari hasil Pemira PKS dan saya yang tertinggi hasil surveinya. Jadi, saya optimistis meraih rekomendasi DPP PKS. Tapi, kita tunggu saja keputusan DPP PKS, biasanya last minute sebelum pendaftaran calon ke KPU," ujar IBH saat acara Berbicang Bersama Bakal Calon Wali Kota Depok dengan Wartawan di Depok Media Center (DMC) Sesi ke-2 di Hotel Bumiwiyata Depok, Rabu (1/7).

Menurut IBH, jika diusung PKS jadi calon Wali Kota Depok, lawan terberat dalam Pilkada Depok yakni dari petahana, Wali Kota Depok Mohammad Idris. Idris, lanjut dia, bukan kader PKS, namun akan jadi lawan berat PKS. "Tapi, bagi saya dan PKS tetap akan kami hadapi dengan strategi yang jitu. Kami siap hadapi semua calon untuk menang, baik dengan empat calon atau head to head," jelasnya.

IBH menambahkan, untuk kriteria calon Wakil Wali Kota Depok, PKS berharap dari partai lain. "Kami memiliki popularitas dan tentunya memiliki uang. Ada satu nama yang sudah kami kantongi yakni Ketua Partai Golkar Kota Depok, Farabi El Fouz," ungkap IBH yang merupakan anggota DPRD Provinsi Jawa Barat (Jabar) dari PKS Dapil Depok-Bekasi ini.

Depok merupakan salah satu kota yang akan menghelat pesta demokrasi dengan tiga partai yang dapat mengusung langsung calon wali kota dan wakil wali kota karena memiliki 10 kursi DPRD Kota Depok atau lebih, yakni PKS (12 kursi), Partai Gerindra (10 kursi), dan PDIP (10 kursi).

"Saat ini saya telah diminta DPP PKS untuk mensosialisasikan diri, agar popularitas dan elektabilitasnya bisa bersaing dengan incumbent. Saya juga diminta untuk memaparkan visi dan misi yang menekankan pada kesejaheraan rakyat dan bekerja untuk rakyat," pungkas IBH.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement