Rabu 01 Jul 2020 18:40 WIB

Cendekiawan Muslim Dunia Serukan Penyelamatan Yaman

Cendekiawan Muslim dunia meminta orang-orang bijak bantu selamatkan Yaman.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Cendekiawan Muslim Dunia Serukan Penyelamatan Yaman. Foto: Pekerja kebersihan membersihkan sampah dari jalan di tengah penyebaran epidemi Covid-19 , di Sana
Foto: EPA-EFE/YAHYA ARHAB
Cendekiawan Muslim Dunia Serukan Penyelamatan Yaman. Foto: Pekerja kebersihan membersihkan sampah dari jalan di tengah penyebaran epidemi Covid-19 , di Sana

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Kelompok cendekiawan Muslim dunia, The International Union for Muslim Scholars (IUMS), memperingatkan adanya konspirasi besar-besaran terhadap Yaman. Mereka meminta orang-orang bijak untuk membantu menyelamatkan negara itu.

Dalam sebuah pernyataan, Sekretaris Jenderal IUMS Ali al-Qaradaghi mengatakan ada orang-orang yang menginginkan Yaman untuk menjadi negara yang paling menyedihkan dan hancur. Karena itu menurutnya perlu adanya upaya bersatu dalam melindungi Yaman.

Baca Juga

"Konspirasi yang dibangun sangat besar. Mereka yang mencintai Yaman harus bersatu dan melindunginya sebelum terlambat," ucap al-Qaradaghi sebagaimana dilansir dari kantor berita Turki, Anadolu Agency, Selasa (30/6).

Dia menambahkan bahwa membantu orang-orang Yaman adalah wajib dalam agama. Untuk diketahui, Yaman tetap dilanda kekerasan sejak 2014, ketika kelompok Houthi yang berpihak pada Iran menguasai sebagian besar negara itu, termasuk ibu kota Sana'a.

Konflik meningkat pada tahun berikutnya ketika Arab Saudi dan sekutu Arabnya meluncurkan kampanye udara besar-besaran yang bertujuan untuk menggulung kembali keuntungan Houthi di Yaman dan mendukung pemerintah yang pro-Saudi di negara itu.

Terbagi antara otoritas Houthi di utara dan pemerintah Yaman di selatan, Yaman hari ini adalah tanah pengungsian dengan 80 persen populasi bergantung pada bantuan kemanusiaan. Satu dari setiap delapan warga Yaman telah telantar secara internal akibat konflik yang telah berlangsung selama enam tahun dan 280 ribu pengungsi asing juga tinggal di sana. Yaman menampung populasi pengungsi Somalia terbesar kedua di dunia.

Ketegangan antara tuan rumah dan pengungsi dan komunitas migran atas sumber daya Yaman pada dasarnya rendah, tetapi hubungan itu menjadi tegang ketika kesengsaraan Yaman semakin dalam, kata Wakil Badan Pengungsi PBB (UNHCR) di Yaman Jean-Nicolas Beuze.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement