REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) mencatat lebih dari 47 ribu kasus baru Covid-19 dalam 24 jam hingga Selasa (30/6) waktu setempat. Menurut perhitungan Reuters, ini menjadi rekor tertinggi kasus harian sejak wabah menjangkiti seluruh negara bagian AS.
"Jelas bahwa kini di luar kendali kita. Saya menaruh perhatian lebih karena ini bisa semakin memburuk," ujar Anthony Fauci, kepala Institut Nasional untuk Alergi dan Penyakit Menular di hadapan komite Senat AS.
Fauci mengatakan peningkatan harian dalam kasus-kasus baru bakal mencapai 100 ribu kecuali dorongan nasional dibuat untuk memadamkan virus bangkit kembali. "Kami tidak bisa hanya fokus pada area-area yang mengalami lonjakan. Itu menempatkan seluruh negara dalam bahaya," kata dia.
Fauci mengatakan tidak ada jaminan vaksin, meskipun data awal telah menjanjikan. "Mudah-mudahan akan ada dosis yang tersedia pada awal tahun depan," katanya.
Negara bagian Kalifornia, Texas, dan Arizona kini menjadi episentrum wabah baru di AS dengan laporan kasus yang terus meningkat. Jumlah kasus Covid-19 bertambah lebih dari dua kali lipat pada Juni, setidaknya, di sepuluh negara bagian. Di wilayah Texas dan Arizona, rumah sakit kekurangan ranjang untuk ruang perawatan intensif pasien Covid-19.
Lebih dari 126 ribu orang Amerika meninggal karena Covid-19. Jutaan orang kehilangan pekerjaan karena negara bagian dan kota-kota besar memerintahkan penduduk untuk tinggal di rumah dan bisnis tutup. Ekonomi berkontraksi tajam pada kuartal pertama dan diperkirakan akan turun pada kuartal kedua.
Uni Eropa (UE) juga telah mengecualikan orang Amerika dari "daftar aman" negara-negara di mana UE akan memungkinkan perjalanan yang tidak penting dimulai pada Rabu. AS kini mencatatkan jumlah kasus sebanyak 2.653.638 dengan total kematian 127.393 hingga Selasa (30/6) waktu setempat, menurut perhitungan Reuters.