REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Utara telah membuka kembali sekolah. Akan tetapi, pertemuan publik tetap dilarang dan warganya diharuskan menggunakan masker sebagai respons atas ancaman virus corona, menurut pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu.
Perwakilan WHO untuk Korea Utara Edwin Salvador menyatakan, sementara negara itu belum mengonfirmasi adanya infeksi, Kementerian Kesehatan Masyarakat telah membagikan informasi mingguan dengan WHO mengenai langkah-langkah yang diambil untuk menangkal pandemi. Dalam informasi terbaru yang diberikan pada 19 Juni, kementerian mengatakan semua lembaga pendidikan telah dibuka kembal, dengan anak-anak diharuskan memakai masker dan disediakan tempat cuci tangan.
Kementerian juga melaporkan bahwa 922 orang yang diperiksa sejauh ini dinyatakan negatif Covid-19. Sementara itu, ratusan lainnya, sebagian besar pengangkut barang di pelabuhan dan perbatasan darat, secara teratur dikarantina untuk pemantauan, menurut Salvador.
"Pemeriksaan suhu menggunakan termometer infra merah, fasilitas cuci tangan, dan cairan pembersih terus dilakukan di semua tempat umum termasuk pusat perbelanjaan, restoran, dan hotel," katanya melalui surel.