REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA - Tak ada pertunjukan kembang api, tak ada konser penuh bintang tamu di Parliament Hill, dan tak ada kerumunan turis. Perayaan resmi hari ulang tahun Kanada pada Rabu, untuk pertama kalinya akan dilakukan secara daring sepenuhnya.
Pada tahun-tahun sebelumnya, Ottawa menjadi lokasi perayaan Hari Kanada terbesar. Puluhan ribu turis domestik dan internasional berbondong-bondong mengunjungi ibu kota itu untuk merayakan dengan pertunjukan musik dan aktivitas keluarga, ditutup dengan pertunjukan kembang api yang gemerlap.
Namun, perayaan secara langsung telah dibatalkan akibat pembatasan terkait pandemi Covid-19. Para penyelenggara acara pun menawarkan pertunjukan daring yang menampilkan bintang-bintang pop asal Kanada termasuk Alanis Morissette dan Avril Lavigne, di antara yang lainnya.
Malam perayaan akan berakhir dengan para penduduk Kanada mengangkat perangkat telepon genggam mereka ke udara untuk menyaksikan pertunjukan kembang api virtual. "(Perayaan) Hari Kanada tidak akan seperti yang sebelumnya, namun tetap ada cara untuk merayakan," kata Direktur Komunikasi Tourism Ottawa, Jantine Van Kregten.
Jalur sepeda dan pantai-pantai telah dibuka di sejumlah area. Para penduduk Kanada diajak untuk melakukan barbeku dengan kelompok sosial masing-masing, bahkan untuk menikmati minuman di teras restoran, dan menjaga jarak sosial pada saat yang bersamaan.
"Semua orang ingin melakukan ini dengan cara yang aman, sehingga kita dapat segera kembali ke cara kehidupan yang lebih reguler," ujar Van Kregten.
Kota-kota di negara tersebut juga menambahkan ciri khas masing-masing dalam perayaan daring Hari Kanada. Mulai dari sarapan panekuk daring di media sosial dan pertunjukan sulap live, hingga parade anjing dan acara lari.
Namun, perayaan Hari Kanada juga mendapat penolakan dari grup penduduk asli yang telah menyelenggarakan demo #CancelCanadaDay (Batalkan Hari Kanada) di berbagai penjuru negara tersebut dan akan mengadakan pergerakan virtual pada Rabu dengan menghadirkan pekerja seni dan aktivis dari penduduk asli.
"Kami tidak akan merayakan tanah penduduk asli dan kehidupan penduduk asli yang dicuri," kata penyelenggara dalam tulisan di laman Idle No More.