REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang selebgram yang kerap pamer kehidupan glamor-nya ditangkap oleh kepolisian Dubai terkait penipuan siber senilai 350 juta poundsterling (sekira Rp 6,2 triliun). Selebgram asal Nigeria, Raymond Abbas memiliki 2,4 juta pengikut di Instagram dengan nama akun Hushpuppi diringkus pada 25 Juni lalu untuk diinterogasi terkait tindak kejahatan pencucian uang, penipuan siber, peretasan serta scamming.
Ada 11 tersangka lain yang juga ditangkap dalam penggerebekan yang melibatkan FBI, Interpol dan kepolisian Dubai itu.
View this post on InstagramWhile you’re sanitizing and wiping everything down, Be sure wipe racism, hatred and jealousy out of your heart. That too is a virus #LouisVuitton #RichardMille #RollsRoyce #Dubai #BlackLivesMatter
A post shared by HUSHPUPPI (@hushpuppi) on May 31, 2020 at 2:40am PDT
Detektif menyita lebih dari 150 juta dirham (sekira Rp591 miliar) ketika mereka menggerebek apartemen pria berusia 38 tahun itu saat dia tidur.
Abbas, yang dulunya adalah pedagang pakaian bekas di ibukota Nigeria, Lagos, menggunakan akun Instagram-nya untuk memproyeksikan gaya hidup mewah miliarder untuk menarik pengikut dan memikat calon korban.
Petugas mengatakan mereka menemukan alamat email dari hampir dua juta korban di puluhan ponsel, komputer dan hard drive. Lebih dari selusin mobil mewah disita dalam penggerebekan bersama dengan koper penuh uang tunai.
"Setelah memverifikasi informasi yang tersedia, tim [melacak] geng termasuk 'Hushpuppi', yang merayakan kekayaannya melalui media sosial ... di bawah pengusaha, dalam upaya untuk memikat para korban dari seluruh dunia," kata Jamal Salem Al Jallaf , direktur departemen investigasi kriminal Kepolisian Dubai, dalam sebuah pernyataan.
"Para tersangka juga menargetkan korban di luar negeri dengan membuat situs web palsu untuk perusahaan dan bank terkenal dalam upaya mencuri informasi kartu kredit korban dan kemudian mencuci uang yang dicuri."
Penyelidik mengatakan mereka memulihkan dokumen yang membuktikan penipuan dalam skala global senilai 1,6 miliar dirham (sekira Rp 6,3 triliun).
Operasi, dengan nama sandi Fox Hunt 2, dilancarkan setelah berbulan-bulan penyelidikan ke dalam kegiatan kelompok. Al Jallaf mengatakan bahwa detektif dalam gugus tugas anti-cybercrime mampu melacak anggota geng melalui akun palsu yang mereka buat di media sosial.
Laporan mengenai Abbasdatang setelah selebgram itu membeliRolls Royce putih untuk menambah armada mobil mewahnya. Dia juga pernah mengunggah sebuah video tentang dirinya yang melemparkan uang kertas pecahan 100 dolar sebagai confetti di sebuah pernikahan.
Media Dubai melaporkan bahwa Abbas akan diekstradisi ke Nigeria untuk menghadapi dakwaan dan penangkapannya digunakan sebagai peringatan untuk mencegah calon penipu lainnya.
Presiden Nigeria Muhammadu Buhari bersumpah untuk menindak para penipu setelah mengambil alih kantor pada tahun 2015, mengutip masalah yang berkembang di negara itu dengan masalah tersebut
Juru bicaranya mengatakan kepada The Times: “Tindakan satu orang Nigeriaini bukanlah tindakan semua orang Nigeria. . . orang yang merupakan pekerja keras dan jujur. Kita tidak boleh memberi label 'penipu' pada semua orang, hanya karena kesalahan segelintirorang."