Kamis 02 Jul 2020 04:32 WIB

Orang Tua, Beri Makan Anak Jangan Hanya Asal Kenyang

Orang tua perlu lebih memperhatikan gizi anak terutama saat pandemi.

Anak makan secara berlebihan (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Anak makan secara berlebihan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perwakilan dari Majelis Kesehatan Pimpinan Pusat ’Aisyiyah dr Tria Atika Endah Permatasari mengatakan orang tua harus memperhatikan kebutuhan gizi pada makanan yang diberikan kepada anak saat pandemi COVID-19. Anak diharapkan tidak hanya sekadar kenyang.

"Masih banyak di antara orang tua yang hanya berpatokan pada rumus nasi dengan lauk pauk dan anak menjadi kenyang,"ujar Atika dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (1/7).

Baca Juga

Dia mengingatkan adanya pengaruh beragam iklan makanan dan minuman instan dengan klaim berlebihan. Makanan ini menjanjikan kepraktisan dalam penyajian, ekonomis tanpa menjelaskan apa saja zat-zat yang terkandung di dalamnya.

"Akibatnya, anak terbiasa mengkonsumsi makanan dan minuman rendah gizi namun tinggi gula, garam dan lemak," katanya.

Contohnya, produk seperti susu kental manis yang seharusnya hanya digunakan sebagai makanan tambahan namun masih ditemukan dikonsumsi oleh anak dan diasumsikan sebagai susu. Dia menambahkan saat pandemi COVID-19, makanan yang diberikan kepada anak harus benar-benar diperhatikan.

Prediksi bahwa anak-anak yang sebelumnya kebal terhadap ancaman COVID-19 terbantahkan saat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebutkan lebih dari 500 anak terinfeksi COVID-19. Ribuan akan lainnya berstatus ODP dan 14 anak meninggal dunia.

"Pemilihan makanan untuk anak menjadi penting diperhatikan mengingat zat-zat makanan yang masuk ke tubuh anak yang akan menentukan kekebalan anak terhadap virus dan patogen dari luar," jelas dia.

Kesalahan asupan makanan dan minuman untuk anak, berisiko membuat anak mudah terserang penyakit. Untuk jangka panjang menyebabkan masalah gizi, yang berakibat mudahnya timbul penyakit tidak menular seperti diabetes dan obesitas hingga menurunkan kualitas anak di masa mendatang.

"Apa yang perlu diingat, pada masa 1.000 hari pertama kehidupan adalah periode pertumbuhan cepat, yang perlu pemenuhan gizi seimbang. Pilihan makanan dan teknik pengolahannya harus tepat agar tidak menurunkan nilai gizi makanan, seperti denaturasi protein, dan lainnya. Selain itu juga perlu diperhatikan kandungan zat gizi makro dan mikro dalam bahan pangan," terang dia.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement