REPUBLIKA.CO.ID,MUARA TEWEH -- Pasien positif Covid-19 di Kabupaten Barito Utara Provinsi Kalimantan Tengah bertambah dua orang yang kemungkinan dari transmisi lokal dan digolongkan sebagai orang tanpa gejala (OTG).
"Pasien positif ini inisialnya tuan NGD sebagai ayah dan tuan BG anaknya warga Kelurahan Melayu Muara Teweh, ada kemungkinan penyebaran transmisi lokal atau klaster baru yang bersifat lokal, karena dua orang ini tidak pernah bepergian ke luar daerah," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Barito Utara H Siswandoyo di Muara Teweh, Rabu (1/7).
Menurut Siswandoyo, berdasarkan riwayat perjalanan dan hasil pelacakan, NGD dan BG cuma bepergian ke Muara Teweh dan sekitarnya. Keduanya kini dirawat di RSUD Muara Teweh.
Aktivitas keduanya, NGD ke luar rumah untuk menerima pensiun. Sedangkan BG ke pasar, karena dia berjualan sembako dan paling jauh ke Desa Lemo Kecamatan Teweh Tengah, kampung istrinya.
Gugus tugas telah melakukan penelusuran pada orang-orang terdekat NGD dan BG, termasuk tes cepat terhadap empat orang dengan hasil non reaktif. Empat orang ini bakal di rapid test ulang pada tujuh sampai 10 hari mendatang.
"Berhubung istri tuan BG sering pergi ke Lemo, kami sudah meminta teman-teman di Puskesmas Lemo untuk melakukan rapid test terhadap kontak erat sang istri," kata Siswandoyo.
Berdasarkan data Gugus Tugas Covid-19 Barito Utara sampai pukul 11.00 WIB, pasien positif yang terjangkit virus corona penyebab Covid-19 sebanyak 15 orang atau bertambah dua orang, sembuh lima orang dan meninggal dua orang.
Sementara data dari Gugus Tugas Kalteng untuk Barito Utara pasien positif sebanyak 16 orang (bertambah tiga orang) dalam perawatan sembilan orang, sembuh lima orang dan dua orang meninggal.
"Adanya perbedaan data ini, sesuai hasil klarifikasi kami dengan provinsi malam ini, maka pihak provinsi ada kesalahan data, besok direvisi data dari mereka," ujar Siswandoyo yang juga menjabat Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Barito Utara ini.