REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Seniman asal Suriah Khaled Barakeh menggelar aksi The Muted Demonstration di luar gedung pengadilan Koblenz, Jerman. Aksi itu digelar untuk mengawasi jalannya persidangan atas kejahatan kemanusiaan rezim Bashar al-Assad.
Ini adalah pengadilan pertama yang pernah ada di seluruh dunia berkaitan dengan rezim di Suriah. Jaksa Penuntut Umum Federal mendakwa dua mantan perwira intelijen rezim Assad, yang ditangkap di Jerman tahun lalu, bertanggung jawab atas penyiksaan ratusan orang di fasilitas penahanan Al-Khatib di Damaskus.
Aksi instalasi seni ini menampilkan 49 sosok patung tanpa kepala dan berdiri diam di depan gedung pengadilan dengan tangan terangkat di depan gedung pengadilan. “Semua patung kami pakaikan jins, kemeja, dan jaket milik korban penyiksaan,” kata Khaled seperti dilansir Reuters, Rabu (2/7)
Ketika ditanya mengapa Khaled memilih menampilkan 49 sosok, ia menjawab bahwa dirinya terbentur keterbatasan biaya. Para aktivis mengapresiasi aksi tersebut sebagai langkah pertama menuju keadilan bagi ribuan warga Suriah yang di fasilitas pemerintah.
Seperti diberitakan Anadolu, menurut pengacara kelompok penyintas, pengadilan ini telah melihat bukti dan mendengarkan kesaksian dari hampir 20 warga Suriah yang pernah di tahan di penjara rezim. “Mungkin ini langkah kecil. Namun, ini adalah langkah bersejarah bagi keadilan di Suriah,” kata pengacara tersebut.