Kamis 02 Jul 2020 15:18 WIB

Massa Gelar Aksi Bela Santri, Tuntut Denny Siregar Diadili

Massa tuntut polisi tindaklanjuti kasus penghinaan santri oleh Denny Siregar

Rep: Bayu Adji P/ Red: Esthi Maharani
Massa menggelar aksi di depan Polresta Tasikmalaya, Kamis (2/7). Massa itu menuntut pernyataan Denny Siregar yang dianggap menghina para santri.
Foto: Republika/Bayu Adji P
Massa menggelar aksi di depan Polresta Tasikmalaya, Kamis (2/7). Massa itu menuntut pernyataan Denny Siregar yang dianggap menghina para santri.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Massa berjumlah ratusan orang yang tergabung dalam Forum Mujahid Tasikmalaya menggelar aksi damai di depan Markas Polresta Tasikmalaya, Kamis (2/7). Aksi damai itu dilakukan karena timbulnya pernyataan dari Denny Siregar yang menyebut santri sebagai calon teroris.

Kordinator Aksi Forum Mujahid, Nanang Nurjamil mengatakan, aksi itu merupakan bentuk solidaritas warga Tasikmalaya kepada santri. Karena itu, aksi tak hanya dilakukan oleh para santri, tapi juga diikuti organisasi masyarakat (ormas) Islam, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan para tokoh pesantren di Tasikmalaya.

Menurut dia, massa aksi menuntut polisi menindaklanjuti kasus penghinaan santri yang dilakukan Denny Siregar. Apalagi sudah berulang kali Denny Siregar dilaporkan ke pihak kepolisian, tapi selalu tak tersentuh hukum.

"Karenanya, kita harap apa yang telah dilakukan terduga terlapor dapat dihukum yang setimpal. Santri, pihak pesantren dan pengajar pesantren sungguh terluka dengan postingan dia," kata dia saat aksi.

Selain melakukan aksi, massa juga membuat laporan ke Polresta Tasikmalaya. Laporan itu diterima langsung oleh Kapolresta Tasikmalaya, AKBP Anom Karibianto. Anom mengatakan, pihaknya akan segera melakukan tindak lanjut atas laporan masyarakat.

"Kita akan segera tindak lanjuti. Diharapkan masyarakat tetap tenang," kata dia.

Sebelumnya, Denny menulis status melalui akun Facebook-nya pada 27 Juni 2020. Dalam tulisan berjudul "Adek2ku Calon Teroris yg Abang Sayang", terdapat unggahan foto  sejumlah santri Tahfidz Alquran Daarul Ilmi Tasikmalaya saat aksi 212. Namun, saat ini tulisan itu telah dihapus.

Pimpinan Ponpes Tahfidz Alquran Daarul Ilmi, Ustaz Ahmad Ruslan Abdul Gani mengatakan, postingan itu merupakan penghinaan bagi pihak pesantren. Apalagi, terdapat foto para santri pesantrennya.

"Ini pencemaran nama baik. Tentu orang tua santri tahu hinaan itu, bahkan sampai ada yang WA. Tapi mereka tidak marah karena tahu santri seperti apa," kata dia.

Ia mengatakan, para santri sedih dan marah dengan pernyataan Denny Siregar. Menurut dia, pernyataan yang bersangkutan merupakan pencemaran nama baik bagi pesamtren dan santri.

"Kita akan kawal terus sampai dia dibawa ke Tasikmalaya dan dipenjara. Karena Denny sudah macam-macam dengan santri Tasikmalaya," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement