Kamis 02 Jul 2020 17:08 WIB

ACT Bangun Sumber Air Bersih di Area Bebatuan Gunungkidul

Sumur wakaf yang selesai dibangun keseluruhan berkat amanah pewakif

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Gita Amanda
 Global Wakaf ACT DIY membangun sumur air  dari pewakif, (ilustrasi).
Foto: Dok. ACT
Global Wakaf ACT DIY membangun sumur air dari pewakif, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNGKIDUL -- Kabupaten Gunungkidul merupakan daerah yang ketersediaan air bersihnya masih menjadi masalah. Karenanya, Global Wakaf dan ACT DIY terus melakukan usaha pembangunan sumur wakaf di area-area sulit seperti bebatuan.

Kali ini, sumur wakaf dibangun di Dusun Waduk, Desa Salam, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul. Saat musim kemarau melanda seperti tahun lalu warga harus melakukan iuran untuk membeli air bersih dari truk tangki swasta.

Baca Juga

"Ya maklumlah, kebanyakan warga di sini petani tadah hujan, jadi pas tidak ada hujan seperti tahun kemarin itu, warga di sini juga pada gagal panen," kata Kepala Dusun Waduk, Asmuni, Kamis (2/7).

Memasuki musim kemarau seperti saat ini, segala kebutuhan air di Desa Salam mengandalkan air bersih dari sumur dangkal yang digali dekat sawah. Yang mana, letaknya 500 meter sebelah barat dari dari pemukiman warga.

Namun, sumurnya dangkal, sekitar tiga meter yang airnya dimanfaatkan warga menggunakan pipa yang mengalir ke bawah rumah-rumah warga. Meski begitu, saat ini penggunaan air harus diirit agar mencukupi semua warga di Desa Salam.

Mengantisipasi kondisi itu, Global Wakaf dan ACT DIY sejak Mei lalu intens melakukan pencairan titik berpotensi sumber air di Dusun Waduk. Akhirnya, dipilih titik dekat Masjid Al Jihad untuk pengeboran dan pembangunan sumur.

"Hadirnya air bersih akan dimanfaatkan untuk keperluan Masjid Al Jihad yang kebetulan letaknya tidak jauh dari lokasi, serta akan dialirkan ke masyarakat setempat yang terdiri dari empat RT dan 167 kepala keluarga," ujar Asmuni.

Tim Pengebor Sumur Wakaf, Widi menuturkan, selama proses pengeboran nyatanya tidak berjalan lancar. Sebab, Dusun Waduk area tanahnya didominasi bebatuan keras hitam, hingga beberapa kali tim harus mengganti mata bor karena rusak.

"Sehari saja kadang cuma dapat 1-2 meter karena sering kena batu," kata Widi.

Buah kerja keras awal Mei hingga akhir Juni, satu unit sumur wakaf akhirnya selesai dibangun di Dusun Waduk. Kedalaman 82 meter dan sumber air cukup baik saat dicoba dua jam tanpa berhenti, air mengalir tanpa berkurang debitnya.

Koordinator Program Sumur Wakaf ACT, Kharis Pradana menambahkan, sumur yang dibangun di Dusun Waduk itu jadi yang ke-30 dibangun Global Wakaf ACT DIY di Gunungkidul dan sekitarnya. Telah dibangun pula di Kecamatan Gedangsari.

Ia menekankan, semua bangunan sumur wakaf yang selesai dibangun keseluruhan berkat amanah pewakif. Kharis berharap, semoga semuanya dapat memberikan manfaat yang luas, terutama kemudahan akses air bersih bagi masyarakat.

"Serta, semoga secara perlahan dengan adanya sumur wakaf ini mampu mengurai permasalahan air bersih di Gunungkidul," ujar Kharis.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement