REPUBLIKA.CO.ID, EQUATEUR -- Jumlah kasus Ebola terkonfirmasi di Republik Demokratik Kongo mencapai 30 dengan 13 kematian. Hal itu berdasarkan keterangan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (2/7).
Dalam wabah Ebola ke-11 itu WHO menuliskan di Twitter bahwa sekitar 33 kasus, termasuk 30 kasus terkonfirmasi dan tiga dugaan, dilaporkan terjadi di Mbandaka, ibu kota Provinsi Equateur. Bulan lalu WHO menyatakan keprihatinan atas wabah ke-11 Ebola di wilayah barat negara tersebut.
"Kami sangat prihatin dengan wabah baru di Mbandaka ini, di mana kami telah bekerja ekstra dengan pemerintah pada 2018 untuk membendung wabah tersebut," kata Direktur WHO untuk Regional Afrika, Dr. Matshidiso Moeti.
Ebola, demam tropis yang pertama kali muncul di Sudan dan RD Kongo pada 1976, ditularkan dari hewan liar ke manusia. Penyakit itu juga menyebar melalui cairan tubuh orang yang terinfeksi atau mereka yang meninggal akibat virus tersebut.
Ebola menimbulkan kewaspadaan global pada 2014 ketika wabah paling buruk di dunia tersebut mulai melanda Afrika Barat hingga menelan lebih dari 11.300 korban jiwa dan menginfeksi sekitar 28.600 orang saat penyakit tersebut menyebar di Liberia, Guinea, dan Sierra Leone.